SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Minggu, 05 November 2017 00:03
TPID Minta Hal Ini Diwaspadai Bulan Depan
SAMPAIKAN RILIS: TPID Kalteng saat menyampaikan rilis mengenai perkiraan kebutuhan masyarakat pada November hingga Desember nanti. (FOTO: YUSHO/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Tengah (Kalteng) memperkirakan pada November dan Desember mendatang Kalteng akan mengalami inflasi sekitar 0,5 – 1 persen. Hal itu berdasarkan analisis ketersediaan stok dan pasokan, serta meningkatnya kebutuhan masyarakat.

”Bulan ini dan bulan depan harus diwaspadai, karena tren inflasi akan meningkat. Ya faktornya bisa saja disebabkan curah hujan tinggi, sehingga akan berpengaruh terhadap produksi hasil pertanian dan jalur distribusi barang, termasuk bahan bangunan," kata analis fungsi asesmen ekonomi dan surveilans kantor Perwakilan BI Provinsi Kalteng Edy Saputra.

Menurutnya, momentum Natal dan Tahun Baru akan membuat permintaan masyarakat terhadap sejumlah komoditas meningkat. Termasuk kebutuhan angkutan, terutama angkutan udara untuk libur Natal dan Tahun Baru.

”Faktor-faktor inilah yang punya potensi membuat inflasi. Karena ini sudah kebiasaan kalau hari besar keagamaan, sudah pasti permintaan meningkat. Inilah yang perlu diantipasi supaya tidak terjadi gejolak," katanya.

TPID, lanjutnya, akan memantau harga pangan startegis di pasaran, menjaga ketersediaan stok dan kelancaran distribusi komoditas yang didatangkan dari luar daerah. ”Termasuk pemanfaatan kandang dan kolam penyangga dan pasar penyeimbang, serta berbagai upaya lainnya. Diharapkan dengan cara ini mampu memenuhi permintaan saat bulan tersebut," katanya.

Anggota TPID Kalteng Faturrahman mengatakan, Oktober 2017 di Palangka Raya terjadi deflasi sebesar 0,46 persen, sementara di Kota Sampit terjadi inflasi sebesar 0,13 persen. Deflasi terutama dipengaruhi penurunan indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 2,17 persen. Sementara inflasi di Sampit, inflasi dipengaruhi kenaikan indeks harga pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

”Inflasi di Kalteng cukup terkendali, sehingga harga komoditi relatif stabil, meski ada yang harganya naik turun, seperti daging ayam ras, karena penyesuaian harga dari deflasi ke inflasi. Namun, secara umum, stok barang yang tersedia di pasar dalam keadaan cukup,” tandasnya. (sho/ign)


BACA JUGA

Jumat, 09 Mei 2025 17:32

Kalteng Diunggulkan Ciptakan Swasembada Pangan Nasional

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo,…

Jumat, 09 Mei 2025 17:31

Pertumbuhan Ekonomi Belum Merata

PALANGKA RAYA – Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kalimantan Tengah…

Jumat, 09 Mei 2025 17:18

Komitmen Atasi Ketimpangan Pembangunan

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran, menegaskan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:18

Usulkan Revisi Pergub Nomor 4 Tahun 2021

PALANGKA RAYA – Anggota Fraksi Partai Nasdem DPRD Kalimantan Tengah…

Rabu, 07 Mei 2025 17:24

Gubernur Tekankan Disiplin Kerja Bagi PPPK

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran, mengingatkan…

Rabu, 07 Mei 2025 17:24

Dorong Penerapan WPR untuk Hentikan PETI

PALANGKA RAYA – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah…

Rabu, 07 Mei 2025 13:06

Apresiasi Perbaikan Jembatan Tumbang Nusa

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo,…

Rabu, 07 Mei 2025 13:06

Minta Rekomendasi LKPJ 2024 segera Ditindaklanjuti

PALANGKA RAYA – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Riska…

Senin, 05 Mei 2025 15:59

Terus Perkuat Sinergi untuk Pembangunan Daerah

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran, mengingatkan…

Senin, 05 Mei 2025 15:58

Kehadiran Nakes di Pelosok Sangat Diharapkan

PALANGKA RAYA – Sekretaris Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng)…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers