SAMPIT– Kota Sampit, Kotawaringin Timur, mengalami kenaikan harga atau inflasi pada Juni lalu. Peningkatan harga bahan kebutuhan pokok selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri, menjadi faktor utama kenaikan harga kali ini.
Data rilis Badan Pusat Statistik Kotawaringin Timur, menunjukkan Sampit mengalami inflasi sebesar 0,65 persen. Dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,59 persen. Angka ini meningkat dari bulan sebelumnya yakni dari 0,42 persen.
”Inflasi kali ini dipengaruhi adanya peningkatan indeks harga hampir semua kelompok pengeluaran. Dan kelompok yang mengalami kenaikan harga tertinggi adalah bahan makanan sebesar 1,85 persen. Hampir setiap menjelang Ramadan dan Idul Fitri selalu terjadi inflasi, karena biasanya harga bahan makanan di pasaran yang melambung pada momen tersebut,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim Hery, Jumat (8/7) .
Selain bahan makanan ada 5 kelompok pengeluaran lain yang mempengaruhi terjadinya inflasi di Sampit. Antara lain, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,41 persen, makanan siap saji, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,25 persen, kesehatan sebesar 0,11 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,08 persen, dan terakhir kelompok sandang 0,07 persen. Komoditas yang memiliki andil besar dalam inflasi di Sampit selama Juni 2016, yaitu daging, ayam ras, ikan selar, ikan tenggiri, dan biaya service kendaraan bermotor.
”Meski hampir semua kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks harga, ada beberapa kelompok yang relatif tidak mengalami perubahan seperti bidang pendidikan, rekreasi, dan olahraga. Dan beberapa komoditi juga mengalami penurunan indeks harga atau deflasi, yaitu bawang merah, jeruk, tomat sayur, tahu mentah, dan angkutan udara,” lanjutnya.
Bukan hanya di Kota Sampit, tapi dari 82 kota pantauan IHK Nasional tercatat seluruh Kota mengalami inflasi pada Ramadan dan Idul Fitri ini. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 2,14 persen dan inflasi terendah di Kota Padang sebesar 0,10 persen. Sedangkan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah juga mengalami inflasi yang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,91 persen. (vit/oes)