KASONGAN - Bupati Katingan Sakariyas melepas langsung 40 ribu bibit ikan lokal jenis kalui atau gurami di Danau Bulat Desa Jahanjang Kecamatan Kamipang, Jumat (24/11) sore.
Selama ini, keberadaan kawasan danau seluas belasan hektare tersebut menjadi salah satu sumber penghasil ikan tangkap terbesar di kecamatan tersebut. Hadirnya varian ikan jenis baru, diharapkan mampu mendorong warga lokal untuk ikut melestarikan danau tersebut.
Bupati Katingan Sakariyas berpesan, agar seluruh masyarakat mempunyai komitmen yang sama dalam menjaga maupun memanfaatkan kekayaan Danau Bulat secara bijaksana.
”Tolong kelola ikan yang ada dengan bijak. Pelihara sebaik mungkin agar nantinya dapat memberikan input atau keuntungan bagi masyarakat Jahanjang sendiri,” ungkapnya.
Dirinya juga mengapresiasi, gagasan pemerintah desa Jahanjang dengan menciptakan prodak hukum berupa peraturan desa (Perdes) penetapan Danau Bulat menjadi kawasan konservasi.
”Secara turun temurun Danau Bulat sudah menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat, bahkan akhir-akhir ini dijadikan kawasan pariwisata. Salah satu daya tariknya adalah kekayaan ikan air tawar,” imbuhnya.
Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Katingan, Mozart melaporkan, Pemerintah Desa Jahanjang kini juga sudah memiliki kelompok pengawas yang beranggotakan masyarakat setempat. Fungsinya untuk mengawasi berbagai aktivitas manusia diperairan, termasuk Danau Bulat.
”Pengelolaan ini sebagai salah satu upaya untuk melestarikan ikan. Sebab itu tidak diperkenankan melakukan penangkapan ikan secara tak terkendali, baik meracun, setrum ikan dan lainnya,” ujar Mozart.
Pelepasan bibit ikan merupakan upaya untuk penambahan stok ikan, sehingga seiring waktu jumlah ikan di perairan umum bisa meningkat ke depan. Masyarakat tetap diperbolehkan menangkap dan mengkosumsi ikan, namun dilakukan dengan cara bijaksana.
”Pelepasan atau restocking juga bertujuan untuk menyeimbangkan akuatik perairan. Selain itu, bertujuan untuk memberikan keragaman ikan di Danau Bulat,” pungkasnya. (agg/oes)