PANGKALAN BUN – Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bakal memiliki bangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) tingkat tiga, dengan jumlah 37 unit. Rusunawa ini rencananya dibangun tepat di belakang Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun, dengan dana bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan, senilai Rp 22 Miliar.
Bagian Sarana Prasarana (Sapras) RSSI Pangkalan Bun, dr Urip Santoso mengatakan pendanaan pembangunan rusunawa ini murni dana dari pusat , dan saat ini tahapannya masih lelang untuk pekerjaan tersebut.
”Ini murni dana pusat, kita pemkab diminta menyiapkan lahannya saja. Nah hari ini (red: kemarin) tim penilaian aset melakukan pengecekan lapangan sekaligus pengukuran di lokasi untuk tempat pembangunan rusunawa,”jelasnya kepada Radar Pangkalan Bun, kemarin (14/2).
Tim yang turun kemarin terdiri dari dari pihak Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kobar, kemudian dari Inspektorat Kobar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar, dan dari pihak RSSI, karena kebetulan lokasinya berada di lahan aset RSSI yang juga aset Pemkab Kobar.
Urip menegaskan, pada intinya kegiatan pengecekan lapangan ini untuk memastikan bahwa lahan yang disiapkan harus clear and clean. Setelah tahapan penilaian selesai, maka akan diajukan ke Bupati Kobar untuk dimintakan penghapusan aset yang nantinya akan bekerjasama dengan KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negera dan Lelang ).
”Nanti akan dilelang untuk sejumlah bangunan yang ada dilahan tersebut (lahan yang akan dibangun rusunawa.red). Luas lahan yang ada sekitar 1,4 hektare, tetapi untuk ukuran sesuai yang diminta pemerintah pusat yakni 36x65 meter persegi. Dalam kegiatan ini Pemkab Kobar murni mendapat bangunan tersebut, dan tidak ada sharing dari APBD Kobar,” terangnya.
Dikatakannya pula, bangunan rusunawa ini nanti, sesuai rencana untuk membantu karyawan RSSI yang belum memiliki rumah, sambil mengumpulkan dana untuk memiliki rumah sendiri. Selain itu, rusunawa ini nanti akan menjadi dwi fungsi sesuai keinginan pemkab Kobar, yakni bisa bagi keluarga pasien yang rumahnya jauh untuk menginap di rusunawa ini. Caranya menyewa, tetapi dengan harga yang diatur sehingga juga bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
”Yang jelas nanti rusunawa ini akan dikelola secara professional,”tegas Urip Santoso.
Kepala Bidang Sarana Prasarana RSSI Pangkalan Bun, Kardianto menambahkan, sesuai target dari pemerintah pusat, pembagunan rusunawa ini akan dimulai pada bulan Maret 2018. Maka untuk di bulan Februari ini, tim pemkab kobar sedang menyiapkan lahan agar bisa clear and clean maksimal, hingga tanggal 24 Februari.
”Ini kesempatan bagi pemkab Kobar, karena kita (Pemkab Kobar) hanya diminta siapkan lahannya saja, lalu kita mendapat bangunan rusunawa tiga tingkat, bersama mebelnya sekaligus,”tandasnya. (sam/gus)