PANGKALAN BUN - Pasar Tradisional semi modern Indra Sari, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sudah 100 persen dibangun dan hanya menunggu peresmian operasional.
Pada pembangunan tahap ke tiga kali ini hanya mendapatkan kucuran dana Rp 2,1 miliar.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kobar, Karjinto menyampaikan, bahwa hingga saat ini untuk oprasional masih menunggu Perda tentang pasar tersebut serta audit oleh BPK RI dan menunggu peresmian langsung dari Bupati Kobar Hj Nurhidayah.
“Untuk tahun ini pasar ber-SNI tersebut cuma dapat anggaran Rp 2,1 miliar,” ujar Karjinto, Minggu (25/2) kepada Radar Pangkalan Bun.
Karjinto meneruskan, dana tersebut jika diperhitungkan dengan kebutuhan yang ada sangatlah kecil. Pasalnya dana Rp 2,1 miliar hanya cukup untuk pengadaan travelator dan kelengkapan spingler.
“Masih banyak yang dibutuhkan, seperti lahan parkir, akses jalan tembus depan menuju samping pasar yang saat ini ditempati pedagang pasca kebakaran,” katanya.
Karjinto menambahkan, selain itu juga masih banyak yang diperlukan untuk melengkapi pembangunan pasar yakni IPAL, genset, rumah genset, kanopi agar saat hujan tidak tempias, menara penampung air, serta perlengkapan lainnya seperti papan informasi harga, CCTV dan Sound System.
“Secara teknis, sebelum akses jalan dikerjakan, tentu terlebih dahulu menempatkan para pedagang ke tempat yang telah di sediakan, karena mereka juga termasuk korban kebakaran,” imbuhnya.
Pembangunan pasar Indra Sari pada tahap pertama menghabiskan dana ABPD sekitar Rp 20 milar pada tahun 2016, berlanjut pada tahap ke dua sebesar Rp 12,7 miliar. Pasar tersebut berlantai 2 pada lantai atas khusus pedagang lauk pauk, sedangkan lantai dasar khusus pedagang sayur yang mampu menampung sekitar 600 lebih pedagang. (jok/fm)