SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 01 Maret 2018 16:40
Pernah Dibayar Rp 80 ribu, Tak Menyangka sampai Tingkat Nasional

Perjuangan Lewita, Duta Dangdut Perwakilan Kalteng

WUJUDKAN MIMPI: Lewita (dua kanan) mewakili Kalteng dalam Liga Dangdut Indonesia (LIDA) yang disiarkan Indosiar.(IST/RADAR SAMPIT)

SELAIN  menyalurkan hobi dan bakatnya, Lewita membawa misi penting. Salah satu kontestan Liga Dangdut Indonesia (LIDA) yang disiarkan Indosiar itu, mewakili Kalteng dalam kompetisi musik tersebut.

DESI WULANDARI, Sampit

Nama Lewita di kancah musik dangdut di Kotim mungkin terasa asing bagi sebagian besar masyarakat. Apalagi dia memang berasal dari Kabupaten Seruyan. Namun, wanita yang memulai karier bernyanyinya sejak duduk di kelas dua SMK di Sampit itu, kini mewakili Kalteng setelah mengalahkan empat duta dangdut dari kabupaten lainnya di Bumi Tambun Bungai.

Baru lima tahun terakhir ini Lewita fokus menjadi seorang penyanyi dari panggung ke panggung, baik di Seruyan maupun Kotim. Menyanyi sudah jadi hobinya sejak kecil ini. Dia baru memberanikan diri bernyanyi saat disuruh mengisi acara hajatan keluarganya. Sejak itulah tawaran bernyanyi kepadanya mulai berdatangan.

”Waktu itu saya masih sekolah, kelas dua SMK tahun 2012. Dari hasil bernyanyi itulah, saya bagi untuk biaya hidup selama tinggal sendiri di Sampit, sembari membantu ibu saya yang sendirian membiayai saya sekolah,” katanya.

Saat pertama kali dapat orderan bernyanyi, Lewita mengaku hanya dibayar Rp 80 ribu.  Padahal, saat itu dia bernyanyi satu hari satu malam. Namun, dia tak menyerah. Tawaran bernyanyi pun terus berdatangan. Dalam seminggu bisa beberapa kali.

Bahkan, hingga lulus sekolah, Lewita tetap manggung dari kampung ke kampung. Cita-citanya memang ingin menjadi penyanyi profesional. Namun, karena keterbatasan kemampuan orangtua, Lewita belajar secara otodidak.

”Saya pernah ikut lomba kompetisi bernyanyi di Kotim. Jangankan lolos, tahap pertama saja langsung tidak terpilih. Tapi, saya tidak patah semangat, tetap saja terus bernyanyi,” ujarnya, sembari tersenyum mengenang perjuangannya.

Mengenai kompetisi yang kini diikutinya, Lewita mengaku mendapat informasi audisi LIDA untuk Kalteng di Palangka Raya secara kebetulan. Saat itu dia menjadi sales penjual kartu perdana salah satu operator seluler.

Lewita mendapatkan informasi akan ada audisi. Dia mencoba mencari informasi lebih lanjut. Bersama adik perempuannya, Lewita berangkat mengikuti audisi di Palangka Raya.

Saat itu, Lewita bersaing dengan 176 peserta dari 13 kabupaten/kota se-Kalteng. Dia mengaku gugup. Apalagi saingannya rata-rata orang yang sudah lama menekuni dunia dangdut di Kalteng. Dia mewakili Kotim bersama adiknya dan satu peserta lainnya.

”Perwakilan Kotim dan Seruyan memang tidak banyak. Mungkin karena terbatas usia, karena peserta maksimal berusia 25 tahun. Selain itu karena memang minim informasi yang didapatkan mengenai audisi LIDA ini,” ujar perempuan berusia 25 tahun ini.

Menurut Lewita, dalam tahapan audisi, mental harus benar-benar siap. Ada dua kali tahapan audisi yang dilakukan, pertama tes beberapa lagu oleh tim Indosiar. Dia berhasil lolos dan masuk ke tahap kedua. Saat audisi kedua, dia diminta mempersiapkan dua puluh lagu yang seluruhnya harus  hapal dan langsung dinyanyikan sekali berdiri.

Tahap kedua itulah yang jadi pembuktian peserta lolos atau tidak ke tahap selanjutnya untuk menjadi duta dangdut perwakilan daerah. Lewita terpilih bersama empat orang lainnya mewakili Kalteng untuk show live pada 19 Februari lalu.

”Lolos sampai ke lima perwakilan duta provinsi itu saja sudah sangat luar biasa dan bersyukur. Sebab, itu baru pertama kalinya saya ke Jakarta. Tidak menyangka sampai bisa bernyanyi di tingkat nasional,” tutur sulung dari tiga bersaudara ini.

Saat tampil, dia mengaku tidak memikirkan lagi harus menang dan sampai jadi perwakilan Kalteng. Dalam benaknya, dia hanya memikirkan cara agar bisa tampil maksimal, jangan sampai melakukan kesalahan.

Apalagi saat itu dia tampil di urutan ke empat, dengan kondisi sudah tengah malam, orang sudah capek menunggu. Namun, dengan semangatnya untuk menampilkan yang terbaik, akhirnya dia mampu membuat seluruh penonton, bahkan dewan juri berdecak kagum.

”Saat tampil, saya tidak memikirkan lagi berapa banyak poling SMS yang didapatkan. Yang penting menampilkan yang terbaik. Jangan sampai ada salah lirik. Karena, menurut saya, jika menampilkan yang terbaik, poling SMS dan dukungan akan mengikuti,” katanya dengan penuh keyakinan.

Nasib baik Lewita yang hanya sampai di situ. Dia bahkan mewujudkan mimpinya bertemu Iyet Bustami dan menyanyi bersama. Hal itu memang sudah diimpikannya sejak berangkat ke Jakarta.

Lewita menyempatkan diri pulang ke Kotim. Sabtu (3/3) mendatang, dia sudah harus berada di Jakarta untuk masuk ke karantina dan melakukan persiapan berkompetisi melawan perwakilan 34 provinsi lainnya.

Saat di Sampit, ketika Lewita ke pasar, sudah banyak orang yang mengenalinya. Bahkan, sebagian meminta berfoto bersama.

”Saya pulang sebentar untuk melakukan persiapan, meminta doa restu orangtua, keluarga, dan masyarakat Kotim, Seruyan, dan seluruh masyarakat Kalteng, agar saya dapat dengan baik mewakili Kalteng,” katanya yang juga pernah menjurai lomba karungut se-Kotim ini.

Lewita yang lahir di Desa Sukamandang, Seruyan ini, mengaku tidak ingin melupakan Kotim, tempatnya memulai karier bernyanyi. Karena itulah, saat mendaftar audisi, Lewita menyatakan diri sebagai perwakilan Seruyan dan Kotim.

”Terima kasih atas dukungan semua pihak pada saya. Ini baru langkah awal. Masih panjang perjalanan saya. Semoga saya bisa membawa nama baik Kalteng di kancah musik dangdut nasional,” harapnya.

Di mata ibunya, Lewita merupakan sosok yang tangguh, mandiri, rajin, dan penurut. Ibunya bahkan tidak menyangka hobi menyanyi anaknya mengantarkannya ke pentas nasional. Ibu Lewita meminta masyarakat Kalteng dapat mendukung anaknya. Sebab, upaya dan kerja keras Lewita tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat.

”Saya minta dukungan seluruh masyarakat Kalteng, agar usaha dan kerja keras anak saya dapat terlaksana dengan baik dan membawa nama baik Kalteng ke tingkat nasional,” pungkasnya. (***/ign)  


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers