KUALA KURUN – Hingga Maret 2018, sudah ada 54 desa dan satu kelurahan di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) yang sudah melakukan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)/BASNO. Tahun 2019 nanti, diharapkan jumlah desa SBS/BASNO terus bertambah, sehingga target bisa tercapai.
”Kami sangat mendukung penuh, sehingga nantinya seluruh desa di daerah ini bisa SBS/BASNO pada tahun 2019, karena itu bertujuan untuk kepentingan masyarakat kita sendiri,” ucap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas H Gumer, di Halaman GPU Damang Batu, Selasa (27/3).
Menurut dia, program SBS/BASNO ini akan membawa manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Diharapkan, dengan tercapai SBS/BASNO secara menyeluruh, maka tingkat kesehatan masyarakat juga semakin membaik.
”Ini juga sesuai dengan salah satu keinginan dan harapan kita, dimana terjadi peningkatan kesehatan masyarakat di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini,” tuturnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menuturkan, target agar seluruh wilayah di Kabupaten Gumas dapat SBS/BASNO pada 2019 ini dapat terwujud, mengingat anggaran yang dikelola oleh pemerintah desa setiap tahunnya sangat besar, dan mencapai Rp 1 Miliar.
”Manfaatkan dana desa yang digelontorkan untuk terus menggalakkan program SBS/BASNO,” tegas legislator yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) III mencakup Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara (Kahut), Miri Manasa, dan Damang Batu ini.
Sementara itu, Bupati Gumas Arton S Dohong menyampaikan bahwa SBS/BASNO ditargetkan dapat selesai pada tahun 2019 untuk seluruh seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Gumas.
”Tentunya, seluruh pihak harus aktif agar target ini tercapai. SOPD terkait, camat, kepala puskesmas, lurah, kades, dan masyarakat harus aktif,” tukasnya. (arm/yit)