PANGKALAN BUN- Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat (Dinkes-Kobar) menggelar acara advokasi dan sosialisasi kampanye measles rubella (MR) di Kantor Bupati Kobar, Senin (16/7). Pemkab Kobar menargetkan imunisasi campak dan rubella ini mencapai 76 ribu anak dari usia sembilan bulan sampai 15 tahun.
Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah mengatakan, imunisasi MR adalah suatu kegiatan imunisasi secara massal sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella, pada anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Program ini bertujuan untuk memutus transmisi penularan virus campak dan rubella.
"Pelaksanaan imunisasi MR di Kobar dilakukan dari Agustus sampai September 2018. Kami harap seluruh pihak dapat mensukseskan imunisasi MR di Kobar,"imbuhnya.
Lebih lanjut, vaksin ini diberikan secara gratis. Di mana vaksin ini untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan jantung dan retardasi atau keterlambatan perkembangan mental.
"Campak dan rubella ini merupakan infeksi menular melalui saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini bisa menyebabkan kecacatan hingga kematian," terang Ahmadi.
Program imunisasi merupakan salah satu program yang masuk dalam proyek prioritas nasional kesehatan. Sehingga para ibu-ibu diminta agar memperhatikan anaknya dan ikut melakukan imunisasi MR.
Selain itu Ahmadi menyatakan, Pemkab Kobar juga menargetkan 76 ribu anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun diimunisasi MR. Kendati diakuinya, pelaksanaan program ini bukan pekerjaan mudah karena luasnya Kabupaten Kobar. "Maka perlu keseriusan bersama untuk mensukseskan program ini. Dari target tersebut kami yakin 95 persen bisa tercapai,"tegasnya.
Ditambahkan Ahmadi, nantinya masyarakat Kobar bisa memanfaatkan pusat layanan kesehatan dan pos layanan terpadu. Bahkan Dinas Kesehatan Kobar juga siap jemput bola untuk melakukan imunisasi MR.
Dinas Kesehatan Kobar juga diharuskan gencar melakukan sosialisasi imunisasi MR. Sehingga program ini dapat diketahui oleh seluruh masyarakat, khususnya yang mempunyai anak usia sembilan sampai 15 tahun. (rin/gus)