PALANGKA RAYA – Warga Jalan Antang Palangka Raya mendadak geger. Pasalnya, Abnuranto Purwokusvanto (39) ditemukan meninggal dalam rumahnya, Kamis (7/1). Tak ada tanda kekerasan di tubuh pria yang bekerja sebagai PNS di Dinas PU Kalteng ini. Namun, istri Purwo, Henny, meminta jenazah divisum di kamar jenazah Rumah Sakit Doris Silyvanus Palangka Raya.
Ustra Umbara, rekan Purwo menuturkan, ia bersama dua temannya mendatangi ke rumah almarhum sekitar pukul 09.30 WIB. Mereka kemudian mengetok pintu, tetapi Purwo tidak keluar. Setelah beberapa kali diketok tak ada respons, mereka menanyakan pada tetangga terkait keberadaan Purwo.
Tetangga Purwo mengaku tidak melihat yang bersangkutan keluar rumah. Merasa curiga, Ustra dan dua temannya mencongkel jendela samping. Ustra kemudian masuk ke dalam rumah melalui jendela dan melihat pintu kamar terbuka. Dia kaget melihat Purwo tidur telentang dengan badan pucat dan sudah kaku.
Saat diperiksa, Purwo sudah meninggal dunia. Ustra kemudian menghubungi keluarga dan yang kemudian dilaporkan ke Polres Palangka Raya. Pihak keluarga menduga almarhum meninggal karena ada unsur kekerasan.
”Yang minta visum itu istrinya, karena saat ditemukan ada bercak biru di tubuh almarhum. Akan tetapi, kata dokter tidak ada tanda kekerasan,” kata salah seorang rekan almarhum yang meminta namanya tidak dikorankan.
Dia menuturkan, saat kejadian, Purwo berada di rumah sendirian. Ibunya sedang berada di Tanjung menemani cucunya, sementara istri Purwo bekerja sebagai PNS di Gunung Mas. ”Iya, saat itu sendiri. Itu pun ditemukan oleh rekan kerja, karena Purwo tidak masuk kerja dan sulit dihubungi,” katanya.
Kasat Reskrim AKP Todoan Gultom mengatakan, tim identifikasi dan tim medis telah memeriksa jenazah secara medis dan tidak ditemukan tanda kekerasan. ”Tidak ada kekerasan, meninggal sakit, tetapi keluarga sempat menghubungi polres dan dilakukan visum,” ucapnya.
Dokter Forensik RSUDDoris Sylavnus Ricka Brillianty Zaluchu menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan luar, di tubuh Purwo tidak ditemukan tanda kekerasan. Purwo meninggal mendadak karena sakit yang kemungkinan diderita sejak lama.
”Visum sudah, tidak ada kekerasan dan meninggal diduga kerana sakit mendadak. Saya sudah periksa bersama petugas kepolisian,” jelasnya. (daq/ign)