SAMPIT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan melakukan survei lapangan terkait munculnya penyakit campak rubella di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang saat ini jumlahnya kian bertambah. Upaya pemberian vaksin juga terus dilakukan.
Kepala Dinkes Kotim Faisal Novendra Cahyanto mengharapkan, campak rubella tidak sampai masuk ke Kalteng, khususnya Kotim. Pihaknya akan melakukan survei lapangan secepat mungkin, termasuk vaksin agar anak-nak di Kotim terlindungi dari wabah penyakit tersebut.
”Kami masih melakukan survei lapangan. Semoga belum ada kejadian di Kotim. Semoga upaya vaksinasi terhadap anak untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka terhadap virus campak rubella dapat segara terselesaikan,” kata Faisal, Selasa (11/9).
Saat ditanyakan apakah kejadian yang muncul di Kalsel merupakan dampak dari penolakan terhadap vaksin tersebut, Faisal enggan menanggapinya. Namun, dia memberikan contoh kasus penyakit difteri beberapa waktu lalu. Kasus ini banyak muncul di daerah yang penolakan pemberian vaksinnya tinggi.
”Daerah yang banyak menolak vaksinasi, maka pasti banyak muncul kasus penyakit tersebut. Saat ini campak rubella mulai muncul di Kalsel dan semoga tidak masuk ke Kalteng dan Kotim,” ujarnya.
Sebagai informasi, dari 40 sampel darah anak yang diperiksa, 37 di antaranya positif mengandung virus campak rubella. Mereka harus diberikan penanganan khusus, bahkan harus diisolasi sehingga tidak menyebarkan virus ke anak-anak lain di sekitarnya. (dc/ign)