PALANGKA RAYA - Nahdatul Ulama (NU) Kalteng mengingatkan warganya agar memberikan suara pada Pilgub Kalteng mendatang. Bahkan ormas dengan pengikuti terbanyak ini juga mengharamkan warga Nahdiyyin tidak menggunakan hak suaranya atau goput (golongan putih/tidak memberikan suara).
Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Kalteng meminta warganya tetap menggunakan hak pilih dalam pertarungan politik yang hanya diikuti oleh dua pasangan calon, yakni Sugianto-Said Ismail (SOHIB) dan pasangan Willy-Wahyudi (WIBAWA).
"Dengan pertimbangan-pertimbangan dan berdasarkan aspirasi dari seluruh pengurus NU se-Kalteng, kami akan mengambil sikap. NU tentunya akan memilih pemimpin yang seakidah. Nanti kita lihat siapa yang datang saat haul almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) itulah yang NU dukung," kata Ketua PWNU Kalteng, Abdul Wahid AH, dalam jumpa pers Sabtu (16/1).
Sementara itu, Rois Syuriyah NU Kalteng KH Anwar Isa mengatakan, pihaknya telah mendengar semua masukan dan aspirasi masyarakat. NU Kalteng meminta agar semua warga NU untuk menggunakan hak pilihnya. Pasalnya, NU dan MUI mengharamkan golput.
"Untuk golput jelas haram, karena kita memilih orang nomor satu di Kalteng. Pemimpin yang akan memimpin Kalteng selama 5 tahun ke depan," tegasnya.
Menurutnya, sebagai warga negara yang baik, hendaknya semua masyarakat menggunakan hak pilihnya. Pasalnya, memilih memipin adalah suatu kewajiban.
"Tegaknya suatu ajaran dengan adanya pemimpin, jadi memilih pemimpin ini wajib. Untuk itu, kita mengimbau kepada warga Nahdiyyin agar tidak golput," tandasnya. (daq/arj/ign)