PALANGKA RAYA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengapresiasi dan mendukung sikap Kepala Sekolah SMA 1 Pangkalan Bun yang mengundurkan diri karena dugaan kasus pelecehan seksual. Selaku instansi yang bersangkutan, Disdik Kalteng sudah menangani kasus tersebut.
Kepala Disdik Kalteng, Slamet Winaryo mengatakan, pengunduran diri tersebut diputuskan kepsek bersangkutan. Untuk dugaan kasus pelecehan, Disdik Kalteng melakukan pendalaman. Hasil pendalaman itu nantinya dapat menentukan apakah ada sanksi yang dapat diterapkan.
”Ya, secara gentleman mengundurkan diri dari jabatannya. Disdik Kalteng sangat menghormati keputusan itu. Saat ini ditunjuk pelaksana tugas (plt) sebagai kepala sekolah. Kasus yang dilakukan itu akan didalami terlebih dahulu, baru kemudian dapat ditentukan sanksinya,” kata Slamet, Kamis (22/11).
Menurutnya, mendalami kasus itu untuk mengetahui fakta sebenarnya. Sebab, dugaan kasus tersebut masih sebatas pada kabar yang beredar selama ini. Meski demikian, pemberitaan itu menjadi bahan bagi Disdik Kalteng dalam melakukan evaluasi.
Slamet memastikan Disdik Kalteng tidak serta merta langsung menindak terkait statusnya sebagai aparatur sipil negara (SN). Ada tahapan yang cukup panjang, sampai akhirnya seseorang harus mundur, atau diberhentikan dari statusnya sebagai ASN.
”Memang benar, penyelesaian kasus dugaan pelecehan seksual langsung ditangani oleh Disdik Kalteng, selaku pembina dari SMA. Namun, pembinaan yang dilakukan tidak langsung menyatakan benar atau salah, melainkan melakukan investigasi dengan semaksimal mungkin,” katanya.
Saat proses itu masih berjalan, terlebih dengan sikap kepala sekolah sudah mengundurkan diri, Disdik Kalteng memastikan tidak akan ada kendala dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah tersebut, mengingat saat ini sudah ditugaskan plt kepala sekolah.
”Tahapan lanjutan masih terus dilakukan evaluasi guna mendapatkan informasi yang lebih akurat atas dugaan kasus itu. Dan Plt sendiri, merupakan orang yang memang pernah menjadi kepala sekolah. Ini menjadi solusi awal, agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan sebaik mungkin,” pungkasnya. (sho/ign)