BUNTOK - Sempat membuat heboh, dengan memposting foto di jejaring sosial pada akun facebook (FB), yang menyebutkan, bahwa dirinya adalah seorang teroris wakil ketua ISIS cabang Buntok Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Evan Wahyudi akhirnya meminta maaf. Ini setelah warga Jalan Pelita Raya Buntok ini beberapa hari terakhir didatangi sejumlah anggota polisi baik dari Polres Barsel maupun Intel Polda Kalteng Petugas datang berkali-kali guna penyelidikan terkait kebenaran dari pengakuannya sebagai wakil Ketua ISIS Cabang Barsel gadungan.
“Atas perbuatan saya yang dianggap telah meresahkan masyarakat Kalteng pada umumnya dan Kota Buntok. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian di wilayah Kalteng. Sebab, ulah saya ini sangat-sangat sala. Dengan, mengaku sebagai seorang teroris,” katanya saat dikonfirmasi Radar Palangka, Kamis (21/1) dikediamannya.
Dikatakan Evan, foto dirinya yang di upload-nya di akun Facebook (FB) tersebut adalah foto sewaktu menjadi panitia hari ulang tahun SMAN-1 di Buntok pada tahun 2010 lalu.
“Sebenarnya, status yang dibuat itu merupakan kesengajaan, dengan maksud bercanda dan bukan seorang teroris sungguhan,” ujarnya.
Ia menyebut, pada foto posting tersebut, terang remaja yang selalu aktif di bidang kerohanian gereja ini senjata yang pdiegang merupakan senjata atau pistol plastik mainan.
“Termasuk rompi hitam, yang dikenakan yakni rompi paman saya yang bekerja sebagai konsultan di wilayah Barsel,” urainya.
Ditambahkannya, akibat status di FB yang mengaku teroris gadungan telah beberapa kali diperiksa pihak kepolisian baik dari Polres Barsel maupun Polda Kalteng.
“Bahkan juga, dua hari lalu tiga orang anggota Intel Polda datang ke rumah saya untuk meminta keterangan. Termasuk, memeriksa semua yang terkait latar belakang hingga semua yang menyangkut identitas saya dan keluarga saya. Seperti kartu keluarga, ijazah SD,SMP, SMA hingga dimana tempat saya kuliah saat ini,” bebernya.
Akibat kejadian tersebut kata Evan, orang tuanya dan semua keluarga merasa sangat syok.
“Terlebih ibu saya dan semua orang rumah yang memarahi saya, untuk meminta untuk tidak lagi berbuat ulah yang dianggap melanggar hukum,” pungkas Evan. (dy/vin)