PALANGKA RAYA – Masalah drainase saat ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kota Palangka Raya untuk diselesaikan. Apalagi beberapa waktu lalu sebagian jalan protokol di Kota Palangka Raya tergenang akibat luapan air saluran drainase.
Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Nenie A Lambung mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut tidak cukup hanya bergantung pada kinerja pemerintah. Masyarakat juga harus sadar menata drainase di sekitar tempat tinggalnya.
”Kesadaran masyarakat yang bertempat tinggal di pinggir jalan untuk menata drainase dengan baik juga harus ditingkatkan. Sebab, banyak laporan instansi terkait bahwa saluran drainase tersumbat akibat sengaja ditutup masyarakat,” kata Nenie, Rabu (20/2).
Saat ini, menurut Nenie, terkesan karena adanya kepentingan pribadi, lalu mengorbankan kepentingan masyarakat lain, seperti menutup atau merusak drainase. Kondisi itu dapat dilihat di sudut-sudut kota. Banyak drainase yang ternyata ditutup warga demi bangunan miliknya yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan bersama.
”Ini juga yang harus dipikirkan Pemerintah Kota Palangka Raya, bagaimana berkoordinasi bersama masyarakat pemilik lahan untuk membangun sistem drainase yang baik,” tandasnya.
Politikus PDI Perjuangan ini juga mengharapkan masyarakat sadar terhadap lingkungannya. Salah satunya tidak menutup saluran drainase. Pasalnya, efek yang akan ditimbulkan akan berdampak banyak, salah satunya merusak jalan.
”Apabila saluran drainase tertutup, air pasti akan meluber ke jalan, terutama saat hujan. Seperti yang terjadi di Jalan Temanggung Tilung beberapa waktu lalu, itu akan mengakibatkan kerusakan badan jalan bila sering tergenang air,” tandasnya. (agf/ign)