SAMPIT - Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Sampit tampak sepi dibandingkan Pilgub Kalteng. Pantauan Radar Sampit masyarakat tampak malas datang ke TPS untuk memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng).
Ketua KPPS 025 RT 32, Kelurahan MB Hilir H Badriansyah mengatakan banyak warga yang memilih bekerja daripada ikut berpartisipasi memilih. Dia menilai rendahnya partispasi pemilih, karena kurangnya sosialisasi KPU Kotim dan pemerintah daerah (Pemda) kepada perusahaan atau masyarakat.
”Banyak warga takut jika ikut meliburkan diri dan menyempatkan diri untuk datang ke TPS, karena bisa dipotong gajinya. Tindakan tegas kepada perusahaan yang tidak meliburkan karyawannya terutama yang jauh dari TPS tidak ada sama sekali,” katanya.
Dari 480 pemilih, baru 253 pemilih yanng menggunakan hak suaranya. Sekitar 50 persen yang mau datang memilih, hingga waktu menunjukan pukul 12.00 WIB. Minat masyarakat lebih kecil dibanding pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotim pada 9 Desember 2015 lalu.
Sama halnya dengan TPS 004, Desa Telaga Baru, Kelurahan MB Ketapang. Dari 571 pemilih baru sekitar 200 pemilih yanh ikut memberikan suara kepada calon pemimpin Kalteng tahun ini.
Ketua KPPS 004 Muhajir Noor menyebutkan warga memang tampak kurang memperhatikan pemilihan kali ini. TPS yang di ketuainya tampak sepi dibanding Pilbup Kotim. Dia tidak tahu persis apa penyebabnya namun hal ini sudah seharuanya menjadi perhatian KPU. (mir/tha)