SAMPIT – Sipet alias sumpit merupakan salah satu senjata tradisional suku Dayak. Sumpit terbuat dari bahan yang berasal dari kayu. Proses pembuatan sumpit ada dua cara, yakni dengan keterampilan tangan dan menggunakan arus air riam.
Zaman dulu, Sumpit dipergunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti berburu. Pada masa penjajahan, sumpit digunakan juga sebagai alat berperang melawan penjajah. Namun, seiring berkembangan zaman, sumpit bukan lagi digunakan untuk berburu dan berperang, melainkan diperlombakan pada ajang-ajang olahraga daerah. Olahraga tradisional manyumpit, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan olahraga tembak atau panah. Sumpit memiliki tingkat akurasi tembak mencapai sekitar 200 meter. Dilihat dari bentuknya, sumpit memiliki bentuk bulat dengan panjang sekitar 1,5 sampai 2 meter, dan berdiameter 2-3 cm. Untuk jenis kayu yang digunakan membuat Sumpit, umumnya dari jenis kayu tampang, ulin, tabalien, plepek, dan kayu resak.
Minggu, 10 Maret 2019 ini, cabang olahraga tradisonal manyumpit ikut serta dalam ajang Festival Budaya Habaring Hurung Kotim 2019. Dimulai pukul 08.00 hingga 11.00 kemarin pagi.
Menurut Herdi, Koordinator Panitia Pelaksana Manyumpit sekaligus Kasi Promosi dan Prestasi Dinas Pemuda dan Olahraga Kotim, jarak target manyumpit berukuran 25 meter untuk peserta putra dan 20 meter untuk peserta putri. Ada peserta umum dan dari sekolah-sekolah dari berbagai kecamatan di Kotim.
Ada sekitar 36 peserta yang ikut manyumpit, terdiri dari masyarakat umum dan pelajar. Untuk juara perorangan putra, juara satu bernama Panahan dengan poin 169, juara dua Joni dengan poin 129, dan juara tiga Untung Sugi dengan poin 109. Perorangan putri, juara satu Alistin dengan poin 154, juara dua Widha Rahayu dengan poin 132, dan juara tiga Lilis dengan poin 117.
Meskipun ada beberapa pelajar yang tidak menang dalam perlombaan manyumpit, mereka tetap mengaku bersemangat untuk berlatih lagi. Seperti halnya empat pelajar putra dari SMAN 1 Kotabesi, “Kalah tadi, iya…gak apa-apa tetap semangat kita,” ungkap mereka.
Herdi mengatakan, peserta yang menang akan mewakili perlombaan di tingkat berikutnya. “Yang menang akan ditunjuk mewakili kabupaten Kotim mengikuti perlombaan di tingkat provinsi pada Festival Budaya Isen Mulang dan kejuaraan Borneo,” jelas Herdi, Koordinator Panitia Pelaksana Manyumpit 2019. (rm-97/yit)