PALANGKA RAYA – Isu jual beli nilai dan permainan skripsi di Universitas Palangkaraya (UPR) ternyata bukan hanya isapan jempol. Bahkan indikasi pelanggaran tersebut sudah “tercium” jelas oleh Rektor Andrie Elia Embang. Dirinya pun berkomitmen, sanksi pemecatan secara tidak hormat pasti diterapkan, jika ada yang terbukti sah dan menyakinkan terlibat permainan “busuk” tersebut.
”Untuk permainan nilai, secara hukum memang belum, tetapi sudah ada indikasi tentang hal itu. Makanya jangan sampai terjadi penyakit dan jangan sampai ada korban. Maka itu kami sudah antisipasi. UPR ini harus menghasilkan lulusan berkualitas, berintegritas secara moral dan spiritual,”ujarnya, kemarin.
Dirinya juga merespon adanya kasus penggunaan narkoba di lingkungan universitas tersebut oleh salah satu oknum honorer, dan menurutnya akan ditindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku. Bahkan oknum itu diberhentikan dengan tidak hormat. Andrie menegaskan, termasuk yang KKN, transaksi nilai antara mahasiswa dan dosen, serta transaksi nilai antara pejabat dengan mahasiswa.
”Saya pastikan akan dipecat dan memang untuk hal itu tak mampu rektor sendiri melakukan. Makanya meminta komitmen semuanya, agar tidak ada hal semacam itu. Pokoknya tidak ada ampun dan harus ditindak tegas,”imbuh pria yang juga salah satu pengurus Dewan Adat Dayak Kalteng ini.
Andrie Elia Embang juga menyatakan, untuk mengatasi praktik busuk di kampus tersebut, dirinya memerintahkan semua pihak di lingkungan itu untuk membentuk tim Sapu Bersih (Saber) pungli dan untuk aktivitas negatif lainnya, seperti broker skripsi, calo nilai dan lainnya di setiap fakultas.
“Kalau bisa kita buktikan maka proses hukum dan sanksinya berhentikan tidak dengan hormat baik dosen dan mahasiwa. Dosen jangan transaksi nilai, jual beli nilai, jadi broker calo dan narkoba. Ingat, hal itu sudah terindikasi di kampus. Dan ini komitmen saya,” ujarnya.
Dirinya juga ingin agar civitas akademika di UPR semuanya pro aktif mengantisipasi secara dini masuknya narkoba, dengan segera membentuk sosialisasi di masing masing unit fakultas.
”Sekali lagi saya tegaskan, kami perang terhadap narkoba dan pungutan liar serta tipikor. Nah, pengurus BEM kalau tahu mahasiswa yang jual beli narkoba di kampus, agar kasih tahu supaya tangkap saja, dari pada merusak generasi penerus. Saya juga berencana ke depan, untuk calon kepala jurusan, akan di tes narkoba,” pungkas Elia. (daq/gus)