SAMPIT - Tim pemenangan Sugianto-Habib Said Ismail (SOHIB) Kotim merasa terpojok dengan pernyataan tim Willy-Wahyudi (WIBAWA) Kotim yang terkesan menuduh terkait adanya kecurangan yang dilakukan SOHIB di Kotim. Mereka justru menuding balik, bahwa hal ini menjadi skenario sebab PDIP Kotim gagal meraih suara sesuai target.
“Kami dari SOHIB merasa terpojok oleh pemberitaan hari ini, sebab secara tidak langsung ini sudah menuduh kami, karena paslonya cuma dua. Ada melakukan kecurangan segala macam, kami lihat ini sengaja diisukan saja,” ujar Wakil Ketua Tim Pemenangan SOHIB Kotim Ary Dewar saat jumpa pers di Sampit, Sabtu (30/1)
Ketua DPC Gerindra Kotim ini menilai pernyataan tim WIBAWA tersebut akan menimbulkan anggapan bahwa kemenangan SOHIB diatas 60 persen itu hasil kecurangan saja. ”Jangan buat isu yang mencoba menggiring opini publik. Ini rawan menyulut gesekan antarpendukung di akar rumput. Kami sebagai politisi mestinya memahami hal tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya, Koordinator gugus tugas pemenangan WIBAWA, Dedi Sitorus, menyebutkan KPU banyak mengunggah data yang tak sinkron dengan milik tim Willy-Wahyudi. ”Ini kan ada upaya-upaya sistematis yang sedang terjadi, seolah-olah hal itu mau disesuaikan dengan hasil quick count dari salah satu televisi swasta,” cibirnya.
Keraguan akan data KPU itulah yang memompa optimisme bahwa Willy-Wahyudi lah yang akan keluar sebagai pemenang di ujung pesta demokrasi ini. Saat ini, kata dia, tim WIBAWA berusaha menghentikan upaya-upaya curang yang sedang terjadi secara massif dan sistematis itu.
”Jadi KPU Kalteng harus menghentikan perhitungan suara tersebut,” tegas pria berkacamata itu. (tha/ign)