SAMPIT- Sejak Januari hingga 26 April 2019, tercatat sudah ada lima kali kejadian kebakaran di Kota Sampit. Seperti baru- baru tadi kejadian kebakaran di salah satu ruang Kantor Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (UKM) Kotim, Kamis (25/4) malam.
Menanggapi peristiwa itu, Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur Rihel mengatakan, kejadian kebakaran yang terjadi di Kotim rata-rata adalah akibat korsleting listrik.
”Sering karena ada yang kabel karena sudah terlalu lama, ada yang karena tidak dicabut kabel power-nya, dan karena pakai caban,” ucapnya yang ditemui Radar Sampit di taman Kota Sampit, usai menghadiri kegiatan simulasi tanggap bencana kebakaran kepada anak usia dini,” kemarin.
Dijelaskannya, bangunan tua yang berusia lebih dari 20 tahun rawan terhadap korsleting listrik, terlebih karena jaringannya yang sudah terlalu tua dan tidak pernah diganti.”Paling tidak harus diganti jaringan listriknya, pergantian itu bisa 15-20 tahun, tapi dengan yang ber-SNI (Standar Nasional Indonesia),” imbuhnya.
Selain itu Rihel menyarankan agar masyarakat lebih waspada lagi setelah kemarau dan masuk musim penghujan. Selain itu masyarakat diminta agar saat keluar rumah pastikan kabel powerke listrik dilepas terlebih dahulu, jangan dibiarkan. “Baiknya periksa lagi dapur, kompor gas maupun kompor biasa, kemudian jaringan listrik,” tegasnya.
Lebih bagus lagi lanjutnya, apabila setiap rumah masing-masing memiliki APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Alat ini sebagai antisipasi dengan pemadaman api sederhana, mengingat terjadinya api dari percikan awal sampai terjadinya api besar itu, rata-rata hanya memakan waktu 10 menit.
”Kalau lebih dari 10 menit itu tidak bisa diatasi dengan cara sederhana lagi. Kalau memang terjadi padamkan api dengan sederhana, sambil kontak pemadam juga. Jadi jangan berusaha dulu tanpa menghubungi petugas, apabila terjadi kebakaran,” paparnya.
Rihel menambahkan, selain itu juga diperlukan kepedulian dari masyarakat lingkungan sekitar untuk cepat tanggap jika terjadi kebakaran. ”Masyakat bisa hubungi 0531-21001. Kalau ada kebakaran, tetap berupaya padamkan api tapi sambil menelepon petugas,” tandasnya. (rm-96/gus)