SAMPIT - Ketua Tim Pemenangan Willy-Wahyudi (WIBAWA) Kotim Jhon Krisli mengklarifikasi sikapnya yang memantik keributan saat pleno PPK di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Menurutnya, hal itu dilakukan karena melihat sikap penyelenggara yang terkesan menutupi adanya dugaan kecurangan.
”Sebenarnya kami itu hanya menginginkan transparansi dari pelaksanaan pilgub. Padahal, sebelumnya mereka berjanji memenuhi permintaan untuk kita cek formulir C7, tapi tahu-tahunya tidak. Karena itu saya protes,” kata Jhon, Minggu (31/1).
Menurut Jhon, perbedaan pandangan dan pendapat dalam berdemokrasi merupakan hal biasa. Apalagi dalam mempertahankan argumen yang diyakini pihaknya terjadi kecurangan. ”Nggak apa-apalah, ya, hal semacam itu terjadi. Jangan kita besar-besarkan, apalagi sampai tendensius,” ujarnya.
Seperti diberitakan, rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara Pilgub Kalteng di tingkat PPK di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sabtu (30/1), diwarnai kegaduhan. Jhon Krisli yang saat itu hadir sebagai Ketua Tim Pemenangan WIBAWA Kotim nyaris baku hantam dengan Tim SOHIB. Namun, suasana bisa dikendalikan setelah aparat keamanan turun tangan. (ang/ign)