PALANGKARAYA – Meski aktivitas mudik lebaran belum dimulai, namun Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai melakukan persiapan peningkatan sejumlah sarana dan prasarana pendukung aktivitas yang telah menjadi kebiasaan tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri menyebutkan, pemerintah melalui instansi terkaitnya akan menyiapkan tim terpadu di lokasi yang menjadi titik pergerakan masyarakat saat mudik lebaran. Tim ini nantinya betugas memberi berbagai macam pelayanan kepada pemudik, mulai dari informasi sampai dengan pelayanan kesehatan.
”Kalau posko akan dibuat, di lokasi yang memang dipadati pemudik. Tim terpadu akan memberi pelayanan, karena pada saat aktivitas mudik ini banyak masyarakat yang memerlukan informasi dan tentu pengecekan kesehatan,” katanya, Minggu (12/5)
Di wilayah Kalteng sendiri, ada tiga bandara yang menjadi jalur utama mudik masyarakat, yakni Bandara Tjili Riwut di Palangka Raya, Bandara H Asan Sampit, dan Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Seperti tahun sebelumnya, aktivitas mudik di tiga bandaran tersebut terbilang cukup padat saat menjelang lebaran, sehingga pendirian pokso dianggap perlu dilakukan.
”Jalur laut juga biasanya padat, seperti yang melewati Pelabuhan Kumai dan Sampit. Tentu pelayanan juga harus ada di sana, agar aktivitas mudik melalui jalur laut ini juga bisa dipantau,” ucapnya.
Tak hanya di bandara dan pelabuhan yang akan diperhatikan, namun arus mudik melalui jalur darat tetap menjadi prioritas perhatian pemerintah. Bahkan jalur darat, pemerintah berencana mendirikan posko peristirahatan di beberapa titik untuk memfasilitasi pengendara atau pemudik yang kelelahan diperjalanan.
Sekda menyebutkan, keberadaan posko peristirahantan ini sebagai bentuk antisipasi pemerintah terhadap kecelakaan lalu lintas yang tidak sedikit diantaranya disebabkan faktor kelelahan.
”Contohnya seperti dari Palangka Raya ke Pangkalan Bun. Itukan jaraknya sangat jauh, tentu pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi pasti kelelahan. Maka dari itu, nanti di titik strategis akan disiapkan tempat istirahat,” ucapnya.
Pemerintah provinsi juga mengingatkan kabupaten dan kota melakukan pengecekan armada yang digunakan untuk angkutan penumpang. Tak hanya dari sisi kelayakan angkutan, namun kesehatan pengemudi harus harus dipastikan dengan cara tes urine.
”Pemerintah provinsi pastinya melakukan koordinasi dengan kabupaten dan kota untuk memantau berbagai kegiatan yang berkaitan dengan mudik lebaran,” tandas Fahrizal.(sho/gus)