PALANGKA RAYA – Saksi pasangan calon gubernur Kalteng Wahyudi-Willy (WIBAWA)Emanuel Wawo Melo sempat ancam melempar mikrofon. Pasalnya, saksi WIBAWA tersebut protes berlebihan. Bahkan, saksi tidak mendengarkan pimpinan rapat yang dipimpin oleh Sepmi Wawalma.
Emanuel meminta agar rekapitulasi Seruyan dilaksanakan terakhir. Namun, pimpinan rapat meminta agar Seruyan dilaksanakan setelah Murung Raya yang juga di skors. Perdebatan pun terjadi antara Sepmi Wawalma dan saksi Wibawa Emanuel Wawo Milo. Saat Emanuel melakukan protes keras tiba-tiba mikrofon yang dipegangnya mati.
Emanuel pun marah dan mengancam melempar mick. "Tolong miknya. Kalau tidak saya lempar. Panitia saya belum selesai bicara, tolong miknya," tegas Emanuel dengan nada keras, Sabtu (6/2).
Emanuel terus mencerocos tak terbendung melakukan protes. "Kalau pimpinan tidak mendengarkan kami, berarti kami ini robot. Tolongkan dengarkan kami," tukas Emanuel.
Sepmi selaku pimpinan sidang juga bersikeras agar Seruyan untuk melakukan rekapitulasi. "Kami persilahkan Seruyan untuk menyampaikan rekapitulasi," ucap Sepmi.
Namun, Emanuel juga terus melakukan protes keras. "Tolong kami ingin Seruyan dilaksanakan diakhir. Kami minta itu, karena sesuai kesepakatan pimpinan sidang pada Jumat agar Seruyan di pending di akhir rekapitulasi," tegasnya.
Sepmi kemudian menegaskan, tata tertib sudah disampaikan di awal sidang. "Tata cara sudah kami sampaikan. Kami sepakat untuk Seruyan untuk membacakan. Tadi malam kita selesai sekitar pukul 22.30 WIB atau melampaui batas. Dan itu sudah disepakati dijadwalkan pada pagi ini Seruyan," ucap Sepmi. (arj)