PALANGKA RAYA – Tokoh agama, adat, masyarakat, dan ormas di Kalimantan Tengah (Kalteng) meminta aparat bersikap dan bertindak tegas terhadap pihak yang ingin membuat Kalteng tidak kondusif. Selain itu, aparat juga diminta tak menolerir tindakan yang ingin mengacaukan situasi di Bumi Tambun Bungai.
Hal tersebut disampaikan tokoh NU Said Fauzi Bachsin, Muhamdiyah Yamin Lc, Hindu Lewis KDR, Bajik R Simpei, Cristianys Udha, Ketua Gerdayak Yansen Binti, KAHMI Kalteng H Rusliansyah, GP Ansor Kalteng Suhardi, IKA PMII Kalteng Awaludin, Achamad Diran, Lukas Tingkes, Napa J Awal, dan J Judae Anom, Minggu (14/2).
Hal itu disampaikan terkait adanya rencana aksi besar-besaran yang dilakukan salah satu kubu pasangan calon, Senin (16/2). ”Kami meminta aparat bersikap tegas dan tidak menolerir aksi yang bisa membuat suasana daerah kita jadi tidak kondusif," kata Napa J Awat.
Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat Kalteng bersabar menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilgub Kalteng. Pasalnya, pasangan Willy-Wahyudi (WIBAWA) masih mengajukan proses hukum ke MK atas pleno KPU Kalteng yang memenangkan pasangan Sugianto Sabran-Said Ismail (SOHIB).
”Untuk menjaga situasi tetap kondusif, kami meminta segenap masyarakat menahan diri dan tidak memancing serta tidak terpancing suasana yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Kita bersabar menunggu putusan MK," tandasnya. (arj/ign)