SAMPIT – Pelantikan unsur pimpinan DPRD Kotim definitif diwarnai kekecewaan sejumlah legislator. Pasalnya, kepala daerah, baik Bupati Kotim Supian Hadi maupun Wakil Bupati Taufiq Mukri tak hadir dalam agenda itu. Eksekutif hanya mengutus Sekda Kotim Halikinnor.
”Kami sangat kecewa dengan hal semacam ini, di mana pelantikan pimpinan DPRD definitif yang dilaksanakan melalui sidang paripurna istimewa tak dihadiri kepala daerah. Teman-teman banyak kecewa,” kata Rimbun, Ketua sementara DPRD Kotim usai pengambilan sumpah janji dan jabatan pimpinan DPRD Kotim, Selasa (1/10).
Rimbun menuturkan, harmonisasi antara eksekutif dan legislatif sangat kurang. Hal itu tercermin sejak lima tahun berjalan. Padahal, lembaga itu hanya minta agar kepala daerah bisa hadir dalam beberapa kegiatan penting sebagai bentuk penghargaan dan menjalin silaturahmi harmonisasi kedua lembaga.
”Coba kalau seandainya saat dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati tidak dihadiri 40 anggota DPRD? Ini mestinya harus dihargai karena masing-masing lembaga punya marwah,” ujarnya.
DPRD, kata Rimbun, yang memosisikan diri sebagai penyeimbang kekuasan eksekutif harusnya bisa dihargai dengan baik. Dalam pelaksanaan agenda penting di DPRD, kepala daerah dinilai jarang hadir. Dalam setahun, ungkapnya, kehadiran kepala daerah hanya bisa dihitung jari.
Sementara itu, pelantikan tiga unsur pimpinan DPRD Kotim dilaksanakan melalui paripurna istimewa pengambilan sumpah janji oleh Ketua Pengadilan Negeri Sampit AF Joko Sutrisno.
Tiga pimpinan itu, yakni Rinie dari Fraksi PDI Perjuangan , Rudianur dari Fraksi Golkar dan Muhammad Rudini dari Fraksi PAN. Hadir pula Kepala Kejaksaan Negeri Kotim Hartono, Dandim 1015 Sampit Letkol CZI Akhmad Safari, Wakapolres Kotim Kompol Endro Aribowo, serta dua anggota DPRD Kalteng, Sinar Kemala dan Fery Khaidir.
Pelantikan unsur pimpinan DPRD itu juga bersamaan dengan pelantikan dua anggota DPRD Kotim, Sanidin dan Rusmawati dari Fraksi Gerindra. Keduanya langsung dilantik Ketua DPRD Rinie, sesaat setelah dilantik Kepala Pengadilan Negeri Sampit. Keduanya tidak hadir dalam pelantikan 14 Agustus lalu lantaran melaksanakan ibadah haji. Rusmawati saat itu terlambat hadir ke paripurna.
Usai dilantik, Rinie berharap DPRD bisa bersinergi sehingga menjadi lembaga yang kuat untuk melaksanakan tugas dan fungsinya. Pekan pihaknya akan berangkat ke Palangka Raya untuk mengikuti kegiatan orientasi anggota DPRD Kotim.
”Besok rencananya langsung ke Palangka Raya, kami prioritaskan ikut kegiatan orientasi dulu. Sementara itu, minggu depan baru masuk dalam tahapan pembahasan alat kelengkapan dewan,” kata Rinie.
Rinie menegaskan, DPRD terus mendukung upaya mewujudkan daerah itu untuk maju dan bermartabat. Dia mengajak semua pihak menjalankan pemerintahan sebaik-baiknya dan selalu bersinergi untuk pembangunan daerah.
”Kita jaga kerja sama yang baik antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Termasuk dalam fungsi kontrol. Kami akan menjalankan tugas kami sebagai mitra eksekutif," kata Rinie.
Sekda Kotim Halikinnor berharap peresmian unsur pimpinan DPRD menjadi momentum bagi para legislator menjalankan amanah dan meningkatkan kerja sama. DPRD menjalankan fungsinya dalam membentuk peraturan daerah, anggaran, dan pengawasan.
”Fungsi itu memerlukan kerja sama dengan pihak lain. Selama ini, kerja sama eksekutif dan legislatif berjalan dengan baik dengan saling menghargai tugas dan fungsi masing-masing. Kami berharap lima tahun ke depan hubungan ini tetap harmonis," kata Halikinnor.
Halikinnor berharap DPRD selalu mendengar dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Fungsi pengawasan DPRD juga diharapkan dijalankan melalui komunikasi yang baik dan kondusif untuk mendorong pembangunan yang baik.
”Prestasi yang dicapai selama ini harus ditingkatkan. Legislatif dan eksekutif merupakan mitra. Kontrol sangat diharapkan agar pemerintah berjalan dengan benar," tandasnya. (ang/ign)