PALANGKA RAYA – Penyalahgunaan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Palangka Raya dan sekitarnya kembali dapat perhatian aparat kepolisian. Kali ini jajaran Direktorat Samapta Polda Kalteng mengamankan sedikitnya dua orang pelangsir, besera 40 jeriken yang masing-masing berkapasitas 30 liter bensin atau premium di Jalan Kapuas, Rabu (12/2) kemarin.
Diketahui oleh aparat, aksi penumpukkan BBM itu tidak jauh dari sebuah SPBU di sekitar lokasi tersebut. Hal itu terungkap saat personel Samapta menggelar patroli dan mencurigai sebuah mobil yang membawa sejumlah jeriken, dengan tangki sudah dimodifikasi. Setelah ketahuan, sejumlah barang tersebut diamankan ke Mapolresta Palangka Raya.
Dijelaskan Wadir Samapta Polda Kalteng AKBP Timbul RK Siregar, barang bukti puluhan jeriken BBM jenis premium itu, awalnya disembunyikan di selokan, tak jauh dari sebuah SPBU. Awalnya saat partoli mereka curiga melihat dua pelangsir sedang memindahkan bensin dari mobil ke jeriken.
Kemudian lanjut Mantan Kapolresta Palangka Raya ini, setelah didekati ditemukan ada empat puluh jeriken diletakkan diselokan secara berjejer. Dan pihaknya pun mengamankan dua orang diduga pelangsir. ”Dalam kondisi berisi penuh dan diketahui tidak berizin. Atas temuan ini kami akan memanggil semua pemilik SPBU terdekat,” tegasnya.
Perwira Menengah Polri ini melanjutkan, dari keterangan kedua orang yang diamankan tersebut, bahwa BBM itu dibeli dari SPBU dengan memodifikasi tangki mobil. Sehingga pihaknya bisa memuat hingga ratusan liter bensin.
”Mereka melangsir, mengambil di SPBU karena bensin bersubsidi. Kita serahkan ke Polresta Palangka Raya. Ada dua orang yang kita untuk dibawa ke kantor, untuk identitas nanti ditanyakan,” tambah Timbul.
Sementara itu, Indri selaku salah satu pengawas lapangan SPBU yang berada di Jalan Kapuas tersebut, menyatakan kalau di SPBU membeli premium diperbolehkan. Tetapi dirinya mengaku tidak mengetahui, kalau BBM tersebut dimuat kembali ke jeriken yang diletakkan selokan.
”Pengisian ditangki biasa diperbolehkan. Tapi dalam hal ini saya tidak tahu kalau dituangkan kembali ke jeriken. Semoga ini tidak terulang kembali,” tandasnya. (daq/gus)