SAMPIT – Penghentian penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari APBD Provinsi Kalimantan Tengah untuk warga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang terdampak Covid-19 memicu tanda tanya sebagian masyarakat. Mereka yang masuk sebagai daftar penerima bantuan itu mendatangi Dinas Sosial Kotim, mencari kejelasan penyaluran.
”Kami meminta penjelasan, kenapa kok tiba-tiba penyaluran dihentikan? Saya juga tak dapat informasi. Saat datang ke Bank Kalteng sepi, tak ada penyaluran,” kata seorang perempuan penerima BLT yang menolak menyebutkan namanya, Senin (8/6). Pantauan Radar Sampit, sejak pagi hingga siang ditemukan sekitar 12 orang yang datang silih berganti mempertanyakan hal yang sama.
Kepala Dinas Sosial Kotim Rusmiati menjelaskan, penghentian penyaluran BLT dilakukan sementara untuk memverifikasi kembali data penerima. Data sebelumnya tidak tepat sasaran setelah ditemukan ada penerima BLT yang tergolong warga mampu.
”Gubernur Kalteng melalui Pak Sekda Provinsi Kalteng Pak Fahrizal Fitri telah menyurati Bupati Kotim untuk menunda penyaluran BLT sementara waktu sampai proses verifikasi selesai dilakukan,” kata Rusmiati.
Rusmiati memperkirakan proses verifikasi data berlangsung paling cepat selama 2-3 hari. ”Setelah itu langsung kami laporkan ke provinsi,” ujarnya.
Menurutnya, adanya data penerima yang tidak tepat sasaran diyakini bersumber dari pengajuan data di beberapa SOPD yang status datanya sudah tidak valid. Diketahui, data Dinsos yang telah diajukan ada sekitar 20 ribu kepala keluarga dengan bersumber dari data kelurahan dan desa, serta pengajuan permohonan secara perorangan yang datang ke Dinsos Kotim.
Dari usulan tersebut, data yang disetujui sebanyak 16.093 KK. Sisanya diperoleh dari data Dinas Koperasi dan UMKM sebanyak 26 KK, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan sebanyak 5.972, Dinas Perikanan sebanyak 242, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebanyak 32, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigarsi sebanyak 65, dan Biro Kesra sebanyak 275 dengan total keseluruhan sebanyak 22.705 KK.
Setelah verifikasi kembali, total penerima BLT berkurang menjadi 20.986 KK dengan total pagu dana Rp 10.493.000.000 yang disalurkan Rp 500.000 per orang atau per KK. Dari jadwal proses penyaluran BLT untuk 20.986 KK, menyasar empat kecamatan, yakni Baamang, Mentawa Baru Ketapang, Kotabesi, dan Seranau.
Pimpinan Bank Kalteng Cabang Sampit Tajudinnor mengatakan, proses penyaluran dilakukan secara bertahap dan sudah dimulai sejak 29 Mei-5 Juni dengan total penyaluran mencapai 16,19 persen. Penyaluran sudah menyentuh 3.398 KK dengan total dana sebesar Rp 1.699.000.000.
”Penyaluran terakhir sampai Jumat (5/6). Sabtu dan Minggu kami libur, tidak ada penyaluran. Mulai Senin sampai proses verifikasi data selesai, penyaluran dihentikan atau ditunda untuk sementara waktu,” pungkasnya. (hgn/ign)