SAMPIT – Bakal pasangan calon (bapaslon) bupati dan wakil bupati Kotim melanjutkan tahapan pilkada dengan menjalani pemeriksaan narkotika di kantor Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Kalteng. Hal itu untuk memastikan para calon pemimpin itu bebas dari barang haram tersebut saat memegang kendali pembangunan daerah.
Pantauan Radar Sampit, Rabu (9/9), sejak pukul 07.00 WIB, bapaslon berkumpul di halaman kantor KPU Kotim. Mereka bertolak ke Palangka Raya sekitar pukul 08.00 WIB, didampingi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kotim, Ketua KPU Kotim, dan pengawalan dari Polres Kotim.
Salah satu bakal calon, Suprianti Rambat, mengaku siap mengikuti arahan dan ketentuan KPU. ”Kami yang pasti siap mengikuti arahan. Waktu itu ada arahan tidak konsumsi obat-obatan, ya saya manut saja. Kebetulan saya tidak konsumsi obat, kecuali obat dari dokter," ujar Suprianti yang menggaet Muhammad Arsyad dalam pertarungan Pilkada Kotim.
Bakal calon lainnya, Halikinnor, mengaku siap mengikuti semua tahapan pilkada. ”Insya Allah siap. Doakan semoga lancar," ucap Halikinnor yang berpasangan dengan Irawati ini.
Di kantor BNNP Kalteng, Palangka Raya, kegiatan tersebut dijaga ketat aparat kepolisian. Sebelum memasuki kantor BNNP, seluruh bakal calon dan tim pendamping harus melewati pemeriksaan menggunakan detektor. Selain itu, menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan pengukuran suhu tubuh.
Ketua KPU Kotim Siti Fathonah Purnaningsih mengatakan, pemeriksaan urine para bakal calon bertujuan untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan narkotika dari mereka. Sebab, salah satu syarat menjadi pasangan calon dalam Pilkada Kotim adalah bebas dari narkotika.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kotawaringin Timur Ikhwan Setia Budi mengatakan, ada lima dokter yang mendampingi selama di Palangka Raya. Empat bakal calon bupati dan wakil secara fisik bisa dikatakan sehat. Bahkan, seluruhnya dinyatakan tidak terpapar virus korona.
”Tes kesehatan alhamdulillah sudah terlaksana dengan baik dan pasangan calon dipastikan tidak terpapar Covid-19. Semuanya bugar. Selain pemeriksaan urine untuk memastikan bebas dari narkotika, nanti juga dilakukan pemeriksaan psikologis oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Setelah itu semua akan menggelar rapat besar terhadap semua hasil pemeriksaan,” tandasnya. (hgn/daq/ign)
