PALANGKA RAYA – Bakal calon gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Ben Brahim S Bahat membantah tudingan yang menyebutkan dirinya bersama Ujang Iskandar merupakan calon boneka. Sebaliknya, mereka serius berniat memenangkan Pilkada Kalteng dan ingin mengulang memori kemenangan Ujang atas Sugianto Sabran pada Pilkada Kobar 2010 silam.

Ben menegaskan, sangat memegang prinsip harga mati kejujuran dan integritas. Tudingan sebagai calon boneka dinilai tak sesuai fakta, mengingat dirinya bersama Ujang diusung partai besar, yakni Gerindra, Hanura, dan Demokrat. ”Ini partai besar dan tidak main-main menentukan paslon,” tegasnya, Minggu (13/9).

Ben menuturkan, dirinya merupakan anak petani miskin. Demikian pula Ujang Iskandar. Meski demikian, mereka telah diajarkan untuk hidup jujur. ”Juga punya integritas dan punya harga diri. Ingat harga diri untuk tidak menjadi boneka. Pokoknya, kalau sampai kami ini mau menjadi boneka, itu sangat keterlaluan,” katanya.

Ben menambahkan, dirinya juga memiliki hak paten, baik nasional dan internasional. ”Bukannya saya punya banyak duit, tetapi ngapain saya dan Pak Ujang jadi boneka? Tidak ada yang bisa membayar kami. Kami ini betul-betul mau mengabdikan diri untuk Kalteng,” katanya.

Menurut Ben, Ujang pernah maju di Kobar dan mampu mengalahkan Sugianto Sabran. Karena itu, memori tersebut harus kembali diulang. ”Ujang ini petarung. Pokoknya kita kembalikan kemenangan lagi. Apalagi banyak tokoh mantan pejabat yang mendukung kami, termasuk Pak Riban dan Teras Narang,” ungkapnya.

Pernyataan Ben diperkuat Ujang Iskandar. Dia menegaskan, ingin mengulang kembali kemenangannya saat menghadapi Sugianto Sabran dalam pilkada. Dia pun menegaskan bukan pasangan boneka. Apalagi sebelumnya ada niat dari lawannya agar bisa melawan kotak kosong, namun gagal karena mereka maju.

”Kalau kami ini pasangan boneka, ngapain kami maju? Kan petahana maunya kotak kosong. Artinya Ben-Brahim adalah peterung sejati dan fair play dalam pilkada ini. Kami yakin menang dan itu adalah hal utama untuk direalisasikan,” tegasnya.   

Sugianto Sabran dan Ujang Iskandar merupakan rival lama dalam Pilkada Kobar 2010 silam. Keduanya bertarung sengit memperebutkan kursi nomor satu di Kobar. Dalam pemilihan, Sugianto yang berpasangan dengan Eko Soemarno berhasil meraih suara terbanyak dibanding Ujang yang berpasangan dengan Bambang Purwanto.

Akan tetapi, Ujang yang menilai banyak kecurangan dalam proses demokrasi tersebut, mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Sampai akhirnya MK memutuskan membatalkan kemenangan Sugianto-Eko dan memerintahkan KPU Kobar menetapkan Ujang-Bambang sebagai pemenang pilkada.

Deklarasi

Langkah besar dilakukan pasangan Ben-Ujang dengan menggelar konsolidasi dan deklarasi Relawan Juang di Palangka Raya, Minggu (13/9). Ratusan kaum milenial dari seluruh wilayah Kalimantan Tengah turus hadir dan berkomitmen memenangkan pasangan yang diusung partai Hanura, Demokrat, dan Gerinda tersebut.

”Deklarasi ini menjadi penyemangat untuk memenangkan pilkada nanti. Terima kasih kepada seluruh relawan dari anak-anak milenial. Ini menjadi penyemangat bagi kami dan kami komitmen memikirkan para milenial semakin lebih maju dan berkarya untuk Kalteng,” ujarnya.

Ben menuturkan, dirinya bersama Ujang juga berkomitmen mendongkrak generasi muda untuk bekerja di semua lini dan jangan sampai ada pengangguran di Kalteng. ”Kami akan membuka lapangan pekerjaan untuk anak-anak muda di Kalteng,” ujarnya.

Ujang Iskandar menambahkan, akan membangun sport station bertaraf nasional dan menganggarkan Rp 50 miliar untuk anak-anak muda untuk berkreasi dan bekerja. ”Kami juga akan memberikan kepada pemuda-pemudi beasiswa pada mahasiswa sebanyak 2.500 orang, baik dalam maupun luar negeri,” ujarnya.

”Untuk milenial kami targetkan 50 ribu lapangan pekerjaan yang disiapkan. Kami tidak mengiming-imingi, tetapi apa yang disampaikan adalah visi dan misi untuk diwujudkan. Pokoknya target pilkada menang dan harus menang,” tegas Ujang.   

Terpisah, Ketua KPU Kalteng Harmain Ibrahim mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat pleno terbuka penyerahan hasil verifikasi syarat calon, termasuk hasil pemeriksaan kesehatan bakal calon. Kedua bakal pasangan calon dinyatakan memenuhi syarat dan lolos. ”Untuk dukungan parpol keduanya pun sudah memenuhi syarat PKPU,” katanya.

Meski demikian, Harmain menambahkan, syarat administrasi bakal calon, khususnya pasangan Ben-Ujang masih kurang, seperti legalisir ijazah dan surat administrasi lainnya. Mereka diberi waktu tiga hari untuk menyelesaikan dan memenuhi syarat tersebut. (daq/ign)