PANGKALAN BANTENG – Suara letusan selepas siang yang berasal dari pistol, membuat sebagian warga di kawasan Pasar Baru (Pasar Karang Mulya), Desa Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, ketakutan. Tembakan itu dilepaskan pria yang baru saja merampok Toko Emas Leo Baru di kawasan tersebut, Selasa (15/9) sekitar pukul 14.30 WIB.
Setelah melepaskan tembakan, pelaku yang beraksi seorang diri itu kabur membawa perhiasan emas senilai ratusan juta rupiah yang digasaknya. Informasi dihimpun, aksi perampokan sempat diketahui warga. Sesaat sebelum pelaku keluar dari toko, warga mendengar suara letusan mirip senjata api.
Warga di sekitar lokasi sempat mencoba mendekat dan berteriak, namun nyali mereka langsung menciut saat pelaku mengacungkan pistol yang diduga airsoft gun.
”Pelaku sempat mengancam warga yang mau mendekat, jadinya warga hanya meneriaki. Sebelum kabur, motor pelaku sempat terjatuh,” kata Dian, warga yang berada di bengkel motor, tak jauh dari lokasi kejadian.
Meski beraksi seorang diri, pelaku diduga profesional. Hal itu terlihat dari rekaman CCTV dari dalam toko tersebut yang memperlihatkan pelaku telah mempersiapkan aksi itu secara matang.
Pelaku dengan cekatan mengambil perhiasan emas di etalase menggunakan tangan kiri dan memasukkannya ke dalam kantong sembari memegang pistol yang tampak mirip jenis revolver itu.
Selain mengenakan celana dan kemeja lengan panjang serta penutup wajah, pelaku juga menggunakan kacamata hitam dan topi yang diputar ke belakang. Tak hanya itu, pelaku juga menggunakan sarung tangan guna mencegah sidik jarinya menempel di etalase atau barang-barang lain di toko emas yang berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani Km 65 tersebut.
Sebelum kabur dengan melompati etalase, pelaku juga terlihat menodongkan senjatanya ke arah dalam. Selanjutnya, dari rekaman video amatir yang tersebar di media sosial, pelaku tampak percaya diri usai beraksi. Pria itu sempat memperbaiki kantong tempat barang jarahannya dan tampak santai saat sepeda motor matik yang akan dikendarainya terjatuh.
Rokhim, pemilik bengkel di seberang toko emas tersebut mengaku hanya bisa memperingatkan karyawannya yang saat itu sedang melakukan perbaikan motor milik pelanggannya. ”Saya berteriak memperingatkan agar tiarap, kemudian pelanggan bengkel saya minta masuk. Saat itu sangat mencekam, karena pelaku sempat mengacungkan pistol ke arah bengkal saya sebelum kabur,” ceritanya.
Menurutnya, toko emas tersebut sudah dua kali menjadi sasaran perampokan. Pertama terjadi 4 Mei 2014 silam. Saat itu pelaku berjumlah sekitar empat orang dan menggunakan senjata api. Pelaku berhasil membawa perhiasan emas bernilai ratusan juta rupiah. ”Sebagian besar karyawan toko itu perempuan dan tidak terpasang teralis pengaman,” katanya.
Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Bimasa Zebua mengatakan, saat itu karyawan sedang menyapu halaman, melihat pelaku sedang berdiri di depan toko. ”Saat karyawan masuk ke dalam, pelaku ikut masuk dengan menodongkan senjata api,” katanya.
Setelah karyawan toko lari menyelamatkan diri, pelaku dengan leluasa masuk ke dalam toko dan mengambil emas jenis kalung rantai gombong kode 450, gelang emas jenis plat (repyak), cincin dan liontin. Setelah mengambil emas tersebut, pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor Yamaha Mio Sporty warna putih.
”Pelaku berhasil membawa emas sebanyak sekitar satu kilogram. Apabila diuangkan, mencapai sekitar Rp 500 juta,” katanya.
Kapolsek juga menyebut, dari olah TKP sementara ditemukan satu butir peluru airsoft gun. ”Kami masih melakukan pengejaran, semoga kasus ini segera terungkap,” katanya. (sla/ign)