SAMPIT – Sejumlah warga desa yang dikunjungi pasangan calon bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor-Irawati (HARATI) di pedalaman wilayah selatan, tengah, hingga utara Kotim, banyak yang menyampaikan aspirasi terkait jalan usaha tani agar lebih diperhatikan. Warga meminta hal tersebut karena sangat diperlukan sebagai akses masyarakat.
”Rata-rata warga desa di wilayah pedalaman menyampaikan aspirasi mengenai jalan usaha tani," ujar Halikinnor.
Halikin menuturkan, pihaknya telah melakukan kunjungan hampir ke seluruh kecamatan di Kotim. Usulan semacam itu tidak hanya dilontarkan masyarakat wilayah selatan yang daerahnya merupakan lumbung pangan, namun juga disampaikan warga dari wilayah tengah dan utara Kotim.
”Sebab, hampir setiap desa ada lahan pertanian yang menjadi tempat untuk peningkatan perekonomian warga di desa-desa. Wajar saja aspirasi itu disampaikan hampir di semua wilayah yang kami kunjungi," katanya.
Halikin menambahkan, permintaan mereka bukan tanpa sebab, karena hingga saat ini masih ada lahan pertanian yang tidak didukung infrastruktur jalan yang baik. Dengan begitu, saat ingin bercocok tanam atau membawa hasil panen, warga sangat kesulitan.
”Jika terpilih dan dipercaya masyarakat memimpin Kotim, hal itulah yang juga akan menjadi perhatian kami," tuturnya.
Halikin mengaku tidak banyak mengumbar janji kepada masyarakat dan hanya mengutamakan program yang bisa diwujudkan keuangan dan aturan yang berlaku. Dia pun akan menyampaikan hal-hal yang memang sulit untuk diwujudkan, namun tetap akan berupaya mewujudkan aspirasi yang memang sangat diperlukan masyarakat.
Debat
Sementara itu, sejumlah persiapan menghadapi debat publik telah dilakukan HARATI. Di antaranya, telah mempersiapkan materi debat, dalam hal ini terkait program, visi dan misi dari HARATI.
”Pada prinsipnya kami siap hadir dalam debat, dengan program, visi, dan misi yang kami miliki," ujarnya.
Menurutnya, secara khusus tidak ada yang dipelajari untuk menghadapi debat publik malam nanti. Hanya menyiapkan visi dan misi, apalagi dirinya yang pernah menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, sehingga sudah paham dan mengerti persoalan umum Kotim.
”Saya pernah menjadi bagian dari pemerintaham yang ada, tentunya mengetahui kelebihan maupun kekurangannya," tuturnya.
Menurutnya, Kotim terbagi menjadi tiga wilayah yakni selatan, tengah dan utara memiliki karakteristik permasalahan tersendiri, seperti selatan terkait ketahanan pangan, wilayah tengah terkait perdagangan dan jasa, sedangkan wilayah utara mengenai perkebunan dan pertanian.
”Pengalaman yang akan saya bawa kalau saya berdebat saya tahu persis terutama di bidang infrastruktur dan lainnya. Di wilayah utara bagaimana kelebihan maupun kekurangannya, tengah maupun selatan bagaimana dari pengalaman selama ini saya paham dan mengerti permasalahan yang ada di masing-masing wilayah," tandasnya. (yn/ign)