Bibit pohon dan tanaman hias ditanam di kebun, misalnya, alpukat, jeruk, dan tanaman buah lainnya.
Tanaman hias diambil dari pohon hutan Kalimantan, seperti pohon pulai dan dijadikan bonsai. Selama proses itulah konten video dibuat. Dalam seminggu ditarget minimal satu video diunggah ke Mugeni & Chana’s Lake Channel.
”Jika saya ke Sukamara dan ke Chana’s Lake bisa membuat banyak video. Konsep materinya sudah saya persiapkan dari Palangka Raya,” tuturnya, seraya menegaskan dalam membuat konten harus konsisten dan tidak perlu terpengaruh jumlah penonton maupun subscribers.
”Tujuan saya membuat konten di Chana’s Lake ini memberikan edukasi. Rencananya, di Chana’s Lake juga dibangun taman baca diisi dengan buku-buku tentang perkebunan dan pertanian, serta budaya Dayak. Buku-buku perkebunan dan pertanian sudah siap. Koleksi saya dan istri. Buku-buku tentang budaya Dayak sudah ada teman di Jakarta siap menyediakan,” ujarnya.
Tak lagi bergelut dibirokrasi, bukan berarti tak lagi berkontribusi. Selain berkebun dan membuat konten video, Ketua Komunitas Penulis Literasi Dayak ini juga menjadi dosen luar biasa di Universitas Palangka Raya. Dia mengajar mata kuliah Hukum Tata Negara. Sesuai kelimuan yang dimilikinya.
”Mungkin setelah Lebaran nanti buka warung kopi di Chana’s Lake. Minum di sini sambil rekreasi keluarga,” kata pria kelahiran Pangkalan Bun, 4 Juli 1959 ini. (***/ign)