SAMPIT – Gerakan pangan murah yang diselenggarakan di Taman Kota Sampit begitu ditunggu-tunggu masyarakat. Sejumlah komoditas pangan yang dijual dengan harga terjangkau langsung diserbu pembeli.
Pantauan Radar Sampit, sebelum kegiatan dibuka oleh Wakil Bupati Kotim Irawati, ratusan masyarakat sudah berkumpul memadati stan penjualan komoditas pangan di Taman Kota Sampit. Mereka tak sabar lekas berbelanja, khawatir kehabisan pangan yang diinginkan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kotim Muhamad Yusuf mengatakan, gerakan pangan murah merupakan program Badan Pangan Nasional yang bersumber dari anggaran biaya tambahan. Kegiatan ini digelar serentak di 34 provinsi dan 256 kabupaten diseluruh Indonesia.
Kegiatan gerakan pangan murah diluncurkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan dan Gubernur BI secara hybrid.
“Kegiatan gerakan pangan murah memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) terbanyak se-Indonesia. Ini sebagai wujud komitmen dan kepedulian pemerintah terhadap masyarakat untuk menjamin ketersediaan pangan dan kestabilan harga komoditas bahan pokok,” kata Muhamad Yusuf, Senin (26/6).
Menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah yang jatuh pada 29 Juni 2023, pemerintah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok dengan harga yang terjangkau dengan cara memangkas rantai distribusi pangan.
“Gerakan pangan murah sebagai upaya pengendalian harga menjelang Lebaran Idul Adha yang pada umumnya sering mengalami kenaikan. Pemkab Kotim memangkas rantai distribusi sehingga harga yang dijual dipastikan lebih murah dibandingkan harga dipasaran,” ujarnya.
Dalam kegiatan gerakan pasar murah, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui DKP Kotim bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyuplai komoditas beras sebanyak 1 ton dan gula pasir sebanyak 500 kg.
Kemudian bekerjasama dengan distributor pelaku usaha untuk mendatangkan minyak goreng sebanyak 8.400 liter serta melibatkan kelompok petani dan nelayan binaan Dinas Pertanian Kotim dan Dinas Perikanan Kotim dengan menyediakan bawang merah sebanyak 100 kg, bawang putih 10 kg, cabe merah 50 kg, cabe hijau 10 kg, cabe rawit 70 kg, telur ayam ras 1000 krat dan ikan patin sebanyak 187 kg.
Adapun harga yang dijual dalam kegiatan gerakan pangan murah untuk komoditas beras yang dijual dipasaran dikisaran diatas Rp 15 ribu dijual dengan harga Rp 10 ribu per kg atau 50 ribu per karung kemasan 5 kg.
Gula pasir yang dijual Rp 15 ribu dipasaran menjadi Rp 12.500, telur yang dijual dipasaran Rp 65 ribu per krat menjadi Rp 55 ribu per krat, bawang putih yang yang dijual dipasaran Rp 38 ribu menjadi Rp 35 ribu, bawang merah yang dijual dipasaran Rp 40 ribu menjadi Rp 35 ribu per kg, cabe merah yang dijual dipasaran Rp 50 ribu per kg menjadi Rp 45 ribu per kg, cabe hijau yang dijual Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg, cabe rawit yang dijual dipsaran Rp 50 ribu menjadi Rp 45 ribu dan ikan patin yang dijual dipasaran Rp 28 ribu menjadi Rp 25 ribu per kg.
“Harga yang dijual di Gerakan Pangan Murah (GPM) ini sudah mengalami perubahan dua kali. Seperti beras harga update jam 7 pagi tadi, dari Rp 12 ribu bisa diturunkan lagi harganya menjadi Rp 10 ribu per kg dan telur harga awal Rp 60 ribu bisa diturunkan lagi harganya menjadi Rp 55 ribu per krat. Penjualan di GPM ini dipastikan lebih murah dibandingkan harga dipasaran, masyarakat tinggal membeli tanpa pembagian kupon,” ujarnya.
Yusuf menambahkan menyambut Lebaran Iduladha ia menyebut harga relatif stabil. Contohnya, komoditas daging ayam dipasaran yang sempat mengalami kenaikan Rp 52 ribu sudah turun menjadi Rp 39 ribu per kg.
“Berdasarkan hasil pantauan petugas DKP Kotim, menjelang Lebaran ini harga kebutuhan pokok seperti ayam potong sudah mulai ada penurunan harga, ada beberapa komoditas saja yang masih tinggi harganya seperti telur masih Rp 65 ribu per krat dan juga beras, bawang merah, bawang putih juga masih belum diangka stabil, tetapi untuk penjualan cabai ada penurunan dibandingkan minggu kedua Juni,” tandasnya. (hgn/fm)