SAMPIT – Teror bom yang melanda dunia, termasuk Indonesia, yakni peledakan bom bunuh diri di Kota Solo, tak membuat Bupati Kotim Supian Hadi meningkatkan pengamanan di lingkungan sekitarnya. Saat menggelar open house dalam rangka Hari Raya Idul Fitri, pengamanan di rumah jabatan bupati minim, Rabu (6/7).
Tak ada tindakan pencegahan aksi teror, seperti pemeriksaan terhadap pengunjung. Pantauan Radar Sampit, warga dari berbagai kalangan yang masuk ke areal rujab tak melewati pemeriksaan apa pun. Rujab hanya dijaga Satpol PP Kotim, sementara arus lalu lintas sampai sekitar pukul 11.00 WIB, diatur petugas dari Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kotim.
Warga dari berbagai kalangan ramai-ramai mendatangi rujab untuk bersilaturahmi dan menikmati berbagai sajian menu yang disediakan, seperti, bakso, soto, sate, mi ayam, dan aneka makanan lainnya.
Supian Hadi mengatakan, sejauh ini Kotim masih kondusif, jauh dari tindakan teror atau pergerakan massa yang mengkhawatirkan yang dapat mengacaukan suasana. Sejak malam sampai dini hari, Supian mengaku terus berkoordinasi dengan Kapolres Kotim dan Dandim. Dia memantau situasi keamanan, terutama setelah adanya teror bom di Solo.
”Situasi Kotim saat ini antisipasinya dilakukan dengan baik dan malam tadi sampai jam dua saya masih koordinasi dengan pihak keamanan, terutama Kapolres dan Dandim, yang selalu memantau keadaan di Kotim. Seperti kita ketahui, di Solo dan Mekah, serta kota lainnya, dilanda teror bom. Ini yang membuat kita mengantisipasi sedini mungkin adanya kejadian,” katanya.
Meski pengamanan di rujab minim, sampai berakhirnya open house sekitar pukul 14.00 WIB, situasi tetap aman dan terkendali. Bupati Kotim saat itu didampingi salah seorang putranya menerima kunjungan masyarakat. (ign)