SAMPIT – Warga Jalan Gunung Kerinci, Perumahan Permata Estate, Baamang, Sampit mendadak heboh lantaran kabel listrik putus setelah tersangkut boks dump truk yang melintas perumahan sekitar pukul 22.00 WIB, Senin (1/8).
Warga sekitar berhamburan keluar rumah sebab mobil pemadam kebakaran tiba dilokasi, rumah kediaman seorang dokter praktik umum nyaris jadi abu lantaran kabel listrik di atas sirap rumah tersebut, api menyala.
Beruntung kejadian tersebut cepat ditanggapi, pihak kepolisian yang kebetulan lewat saat patroli membangunkan dokter yang sedang tertidur di dalam rumah tersebut. Segera warga sekitar ikut membantu dan memadamkan api.
"Saya kira hanya suara petasan, tidak tahunya ada anak-anak muda sekitar berteriak api-api, saya tidak menangapi, ternyata suara letupan listrik di atas atap. Untung polisi yang sedang patroli, pintu rumah mereka gedor-gedor rumah, baru saya tahu kejadian itu. Jika tidak bahaya," terang dr Suhandi kepada Radar Sampit di lokasi kejadian, Senin (1/8).
Setelah dicari tahu apa penyebabnya, ternyata kabel listrik yang terpasang antar rumah warga tersangkut pada boks truk dengan nopol KH 8243 FD, akibatnya kabel putus dan listrik di 13 rumah warga padam. Dampak lainnya rumah kediaman dokter tersebut muncul percikan api tepat di atas atap kediamannya.
---------- SPLIT TEXT ----------
"Rumah itu saya menyewa, ketika ada kejadian langsung saya ambil telepon dan mengabarkan kepada pemilik rumah, dengan begitu langsung melaporkan kepada pihak PLN agar bisa memperbaiki listrik jaringan dan mengatasi konsletik listrik, serta mengeluarkan api itu," jelasnya.
Sementara itu, sopir truk yang tertahan di tengah jalan Jaket (34) menjelaskan, apabila dirinya bukan pertama kali masuk dalam perumahan tersebut, baru kali ini ada kabel yang tersangkut pada truk yang dikemudikannya.
"Kabel listrik nyangkut begitu saja, dulu sering masuk sini enggak nyangkut. Rencana mau menginap di rumah keluarga di sini (Perumahan Pertama Estate), besok ambil barang di sini (Sampit) baru berangkat ke Sangai," ujarnya.
Meski begitu, dirinya tampak pasrah dan siap bertanggungjawab atas kejadian tersebut. kepada Radar Sampit dijelaskannya, bahwa dirinya harus menganti atas kerugian yang dialami pihak PLN dalam kejadian itu.
"Saya ganti rugi, satu juta. Masyarakatnya tidak apa-apa meraka mau listriknya menyala dulu," imbuhnya.
Petugas PLN setelah selesai memperbaiki listrik di rumah dokter tersebut, langsung bergerak ke rumah warga lainnya untuk menyambung kebal yang putus agar listrik bisa menyala kembali.
Diterangkan Rido, Bagian Pelayanan Teknik PLN Rayon Sampit apabila kerugian yang dialami tidak seberapa dibandingkan kerugian yang dialami warga sekitar.
"Rugi kabel saja, tetapi yang rugi sebanarnya adalah masyarakat, seharusnya mereka bisa enak nonton televisi akhirnya terganggu aktivitas mereka karena kejadian ini. Dari keterangan warga ada 13 yang padam akibat kabel terputus ini," ungkap Rido kepada Radar Sampit.
Kejadian pertama kali terjadi dalam lingkungan perumahan tersebut sudah membuat warga sekitar takut, pemilik 13 rumah yang ikut terkena dampak pemadaman tampak keluar rumah memantau situasi saat petugas PLN memperbaiki jaringan listrik, sebab warga sekitar kawatir jika ada percikan api yang dapat membakar rumah mereka. (mir/fm)