SAMPIT— Sri Wahyuni tampak syok melihat suaminya Nardi Fadilah (27) karyawan perkebunan kelapa sawit PT Selonok Ladang Mas, Kecamatan Danau Sembuluh, Seruyan yang terbujur kaku di ruang jenazah RSUD dr Murjani Sampit, Selasa (11/10).
Pria yang berasal dari Banten tersebut merantau ke Kalimantan dan membina rumah tangga hingga memiliki seorang anak. Sebelum kepergiannya, korban sempat berujar kepada istrinya akan mengambil cuti dalam waktu dekat untuk pulang ke kampung halamannya.
“Sebelum kejadian, mereka sekeluarga ingin pulang kampung, dia (korban) menyampaikan hal tersebut kepada adik saya,” ujar Wati, kakak ipar korban bercerita saat dijumpai di rumah sakit, kemarin.
Istri korban terakhir bertemu pada Senin (10/10) sore, pada pukul 20.00 WIB mendapatkan kabar jika suaminya meninggal kecelakaan. Padahal sebelumnya suaminya pamit untuk pergi mengangkut janjang buah kelapa sawit, pihak keluarga berupaya mencari kebenaran informasi tersebut.
“Informasi awal jatuh dari truk, dan ada juga yang mengatakan korban tabrak lari. Kami keluarga tidak percaya begitu saja, karena kami melihat ada bekas ban di bagian dada, dan salah satu kaki korban remuk. Bahkan di ban truk yang dikendarai korban bersama rekannya mengangkut janjang sawit ditemukan bercak darah, atas dasar itu kami meminta agar dilakukan autopsi agar semua jelas diketahui penyebab kematiannya,” terang Wati.
Bahkan menurut Wati yang pertama kali menemukan korban adalah UN, sopir yang merupakan rekan korban bekerja, namun UN tidak mengakui tuduhan keluarga korban yang mengatakan jika korban sengaja ditabrak.
“Tidak mungkin tabrak lari karena di areal kebun tidak terlalu banyak kendaraan, dugaan kami semakin kuat jika korban sengaja ditabrak karena di ban truk ada bercak darah. Tapi sopirnya tidak mau mengaku,” tegas Wati.
Korban sejak tahun 2006 bekerja di Kalimantan, menurut keluarga akhir-akhir ini korban tidak pernah bercerita kalau ada perselisihan dengan rekan di tempat kerjanya. Kejadian ini membuat pukulan bagi keluarga terutama istri korban, bahkan berjalan menuju ruang kamar mayat harus dibimbing oleh saudaranya.
Terpisah, Kapolres Seruyan melalui Kapolsek Danau Sembuluh, Ipda Irfan Mochammad Nur Alireja menjelaskan saat ini belum dapat menyimpulkan secara pasti penyebab kematian Nardi, pihaknya masih melakukan penyidikan dan pemeriksaan saksi.
“Menurut keterangan saksi, pada saat kejadian rekan korban berusaha membawa korban ke fasilitas kesehatan di perusahaan, saat dibawa korban masih bernyawa,” ujar Irfan.
Irfan menegaskan pihaknya masih berupaya untuk mengungkap kasus ini, sehingga mengetahui penyebab kematian korban. “Pihak keluarga diminta untuk bersabar dan menyerahkan kasus ini kepada kepolisian untuk menanganinya,” imbaunya. (dc/hen/fm)