KUALA KURUN – Dampak meluapnya Sungai Kahayan akibat intensitas curah hujan yang sangat tinggi, juga dirasakan para petani. Ratusan hektare lahan sawah milik mereka ikut terendam, sehingga benih padi yang sudah ditanam pada musim tanam Oktober-Maret (Okmar) menjadi gagal tanam.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Letus Guntur mengatakan, akibat terendamnya benih padi milik petani ini, ada dua upaya yang dilakukan, yakni mengganti benih padi milik petani dengan mengusulkan ke provinsi melalui benih cadangan nasional dan penundaan tanam padi mengingat intensitas curah hujan yang sangat tinggi.
”Para petani yang belum lakukan tanam padi, akan kita arahkan ke bulan November dan memang jadwal tanam yang mereka lakukan itu pada bulan November. Kalau untuk benih, kita akan mengusulkan bantuan benih ke provinsi,” ucap Letus, Kamis (3/11) siang.
Untuk lahan sawah yang sudah ditanam namun terendam banjir, kata Letus, ada di Desa Tewang Pajangan, Kecamatan Kurun itu mencapai 10,5 hektare dan Kecamatan Rungan seluas 97,5 hektare yang sudah ditanam itu terendam. Sedangkan di irigasi Sekata Juri dan Sekata Tewah, saat terjadi banjir baru selesai lakukan panen.
”Keseluruhan ada 108 hektare lahan sawah yang gagal tanam. Untuk itu, terhadap daerah-daerah yang belum tanam dan terendam banjir, maka akan kita pacu penanamannya pada bulan November ini,” terangnya.
Letus menuturkan, dampak terendamnya lahan sawah milik petani ini sangat kompleks. Dari segi materiil, para petani merugi hingga ratusan juta rupiah. Selain itu, target sasaran tanam seluas 500 hektare khususnya di bulan Oktober di tahun 2016 ini tidak mencapai target. (arm/fin)