PANGKALAN BUN - Masa peralihan dari musim kemarau ke penghujan, masyarakat diimbau mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sepanjang Oktober 2016, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar mencatat sudah ada dua korban meninggal akibat DBD.
"Untuk Oktober ada dua kasus DBD meninggal, makanya kami mewanti benar-benar agar cepat penanganannya dari keluarga untuk mewaspadai gejala demam dan gerakan PSN yang segera, karena cuaca sangat mendukung pertumbuhan nyamuk," kata Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kobar Arif Susanto, Kamis (3/11)..
Menurutnya, rata-rata ada tiga kasus DBD per bulan. Pihaknya mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai penyakit DBD yang bersumber dari nyamuk Aedes Aegepty pada November ini.
"Terlapor tiga kasus, memang belum ada peningkatan, tetap waspada bulan November," ujar Arif.
Perlu adanya peningkatan kewaspadaan di setiap daerah lingkungan masing-masing, dengan tetap menggalakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Apabila ada gejala demam, segera periksakan ke puskesmas, rumah sakit, atau dokter praktik terdekat.
Pihaknya tetap akan menyebar edaran ke puskesmas dan melakukan fogging di tempat penularan berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi di lapangan.
"Tetap menjaga kebersihan lingkungan, pantau jentik tempat penampungan air, perhatikan sampah kontainer yang dapat menampung air hujan untuk dikelola, agar tidak menjadi sarang nyamuk," imbau Arif. (jok/yit)