SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Senin, 19 Oktober 2015 20:50
Warga di Daerah Ini Masih Takut Gunakan Gas Elpiji 3 Kg
Sosialisasi elpiji 3 kg di Desa Natai Kerbau

PANGKALAN BANTENG - Meski tata cara penggunaan tabung elpiji 3 kilogram secara aman sudah disosialisasikan oleh Pertamina, sejumlah warga di Kecamatan Pangkalan Banteng masih takut menggunakannya. Mereka was-was akibat pemberitaan media terkait ledakan gas elpiji bersubsidi tersebut.

”Setelah dicoba, langsung saya lepas dan saya masukkan ke kardus lagi. Masih takut menggunakannya,” ungkap Narni, warga yang baru sepekan ini mendapatkan jatah kompor dan tabung elpiji dari program konversi minyak tanah ke gas, Minggu (18/10) pagi.

Narni setiap hari menggunakan kompor minyak tanah untuk berjualan makanan di kampungnya. Meski sudah dapat elpiji, tapi dia belum tahu pasti kapan akan menggunakan kompor gas bantuan pemerintah tersebut.

”Belum tahu kapan, mungkin nunggu minyak tanah tidak dijual lagi. Sementara tabung dan kompor saya simpan dulu. Masih belum yakin untuk beralih ke elpiji,” katanya lagi.

Selain masih takut menggunakannya, hingga kini harga resmi untuk isi ulang gas elpiji ukuran 3 kilogram tersebut belum dikeluarkan oleh Pertamina.

Kepala Desa Natai Kerbau Suwarmi yaang warga desanya baru saja mendapatkan sosialisasi dan pembagian elpiji 3 kilogram itu juga masih bingung perihal tempat penjualan isi ulang elpiji 3 kg dan kisaran harganya.

”Sama, saya juga belum dapat informasi, tiap warga yang tanya saya minta untuk menunggu info selanjutnya. Tapi kata petugas sosialisasi kemarin itu, elpiji akan dipasok oleh distributor resmi dari Pangkalan Bun,” ujarnya.

Belum diketahuinya harga elpiji saat ini dikhawatirkan bisa menjadi permainan pengecer elpiji 3 kilogram yang tidak resmi. Harga yang dipatok dikhawatirkan bisa melambung tinggi jika Pertamina tidak segera bertindak dengan membentuk pengecer resmi di tiap desa.

”Kalau bisa secepatnya, elpiji sudah dibagikan. Dan jika dipakai tentu akan habis. Kemudian jika tidak ada pengecer resminya, kan kasihan warga kalau diminta beli di pengecer tak resmi. Harganya mahal bisa sampai Rp 40 ribu per tabung,” terangnya. (sla/yit)

loading...

BACA JUGA

Jumat, 11 Juli 2025 17:46

Bupati Harapkan Satpol PP Disiplin Tegakkan Perda

PANGKALAN BUN – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj. Nurhidayah bersama…

Jumat, 11 Juli 2025 17:45

Percantik Kota, Bupati Kobar Ajak PKL Diskusi

PANGKALAN BUN – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj. Nurhidayah menegaskan…

Jumat, 11 Juli 2025 17:43

Seluruh Fraksi Sepakati Enam Ranperda Jadi Perda

PANGKALAN BUN– Seluruh fraksi di DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar)…

Kamis, 10 Juli 2025 17:14

Target Pemenuhan RTH 20 Persen Terealisasi Tahun Ini

PANGKALAN BUN– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar)…

Kamis, 10 Juli 2025 17:14

Penerapan Program MBG Menunggu Verifikasi BGN

PANGKALAN BUN – Wakil Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Suyanto menyampaikan…

Kamis, 10 Juli 2025 17:11

Jika Gagal, Dana Desa Taruhannya

PANGKALAN BUN - Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat…

Rabu, 09 Juli 2025 10:49

Yayasan Al Azhar Launching SPPG

PANGKALAN BUN – Wakil Bupati Kotawaringin Barat (Wabup Kobar) Suyanto…

Rabu, 09 Juli 2025 10:48

Festival Danau Limau Meriahkan HUT Desa Wisata Lalang

PANGKALAN BUN – Festival Danau Limau dengan tema “Mengangkat Kearifan…

Rabu, 09 Juli 2025 10:44

Eksekutif dan Legislatif Rampungkan Pembahasan Enam Ranperda

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bersama DPRD…

Selasa, 08 Juli 2025 17:07

Kobar Matangkan Persiapan Tuan Rumah PEDA KTNA XIV

PANGKALAN BUN – Menjelang pelaksanaan Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers