SAMPIT – Pemerintah berupaya keras mengatasi masalah kekurangan guru di wilayah pedalaman. Salah satunya dengan iming-iming insentif yang besar. Guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) yang mengabdi di daerah terpencil dijanjikan bakal lebih sejahtera. Pemerintah telah menganggarkan dana sekitar Rp 7 miliar untuk guru ASN di pedalaman.
”Pemerintah sudah menyiapkan dana sekitar Rp 7 miliar yang diperuntukkan bagi guru-guru yang mengabdi di daerah khusus terpencil,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim Suparmadi, Rabu (7/6).
Suparmadi menuturkan, tidak sembarang guru yang mendapatkan tunjangan khusus tersebut. Hanya guru ASN di daerah yang mendapat SK dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
”Tunjangan khusus ini dari Kementerian Pendidikan SK-nya. Pemetaan diambil dari data Kementerian Desa Tertinggal. Dari situ kementerian mengeluarkan daerah di Kotim yang menerima tunjangan khusus bagi guru-guru yang mengabdi di daerah,” jelasnya.
Saat ini, lanjutnya, pemberian tunjangan pada guru yang memenuhi syarat telah mengabdi di desa terpencil yang telah ditetapkan tengah berjalan sesuai proses. Tunjangan khusus nantinya akan dikirim langsung ke rekening guru penerima. Disdik Kotim mengimbau agar para guru penerima segera membuka rekening bank.
Proses pencairan tunjangan khusus, lanjutnya, akan dilakukan per triwulan. Besarannya satu kali gaji pokok, sama seperti tunjangan sertifikasi. Penerimanya saekitar 103 orang guru ASN.
Suparmadi menambahkan, tunjangan khusus diberikan sebagai bentuk penghargaan. Sekaligus memotivasi mereka untuk bertahan mengajar di lokasi tersebut.
”Yang jelas, guru sekarang yang diberi penghargaan adalah guru yang mengabdi di daerah terpencil. Pemerintah menghargai guru yang berjasa ini dan untuk mendorong mereka serta memotivasi agar mereka tidak minta pindah atau mutasi. Mereka diberikan tunjangan khusus daerah terpencil,” jelasnya.
Dia berharap, ke depannya para guru di perkotaan tertarik bertugas di daerah terpencil. ”Saya harap guru di kota ada yang menginginkan (pindah ke desa). Apalagi dengan adanya tunjangan. Saya sering bilang dengan guru, kalau mau kesejahteraannya meningkat, bisa saja mengambil langkah dengan pindah ke daerah terpencil,” pungkasnya. (sei/ign)