SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Sabtu, 31 Oktober 2015 20:22
Bencana Asap
Helikopter MI-8 Pergoki Pembakar Hutan

20 Ribu Hektare Kawasan TNTP Hangus

PALING PARAH: Lokasi kebakaran lahan di Kobar dilihat dari udara. Kebakaran tahun ini dinilai paling parah. Kawasan dilindungi, yakni TNTP ikut hangus seluas sekitar 20 ribu hektare.

PANGKALAN BUN – Helikopter MI-8 yang melakukan pengeboman air untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), memergoki oknum warga yang kembali lakukan pembakaran. Warga yang belum diketahui identitasnya itu melakukan pembakaran di kawasan TNTP yang masuk wilayah Sekonyer.

Anggota tim gabungan pemadam kebakaran yang saat itu mencoba mendekat, kehilangan jejak. Pelaku lari menuju kawasan perkebunan kelapa sawit. Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Iskandar Letkol (Pnb) Jhonson Henrico Simatupang mengatakan, aksi pembakaran tersebut terpantau anggotanya yang saat itu melakukan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan menggunakan helikopter MI-8 di kawasan TNTP.

”Terpantau heli MI-8 yang sedang melakukan water bombing, tapi ketika coba dihampiri, rupanya sudah keburu kabur ke wilayah perkebunan kelapa sawit,” katanya, Jumat (30/10).

Untuk tindak lanjutnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Tanjung Puting agar segera bertindak ke lokasi yang telah diketahui titik koordinatnya.

”Koordinat lokasi sudah diketahui dan saat itu juga kita langsung koordinasi dengan BTN Tanjung Puting,” katanya.

Terpisah, Kepala Balai Taman Nasional Tanjung Putting Heru Rahardjo mengatakan, tindak lanjut informasi tersebut kini telah dilakukan. Pihaknya telah menghubungi Kepala SPTN III Kumai untuk bergerak menuju lokasi yang dimaksud. ”Langsung kita tindak lanjuti dan kita akan telusuri lokasi sesuai petunjuk yang telah kita dapat,” katanya.

 

 

 

20 Ribu Hektare Hangus

Sementara itu, Balai TNTP mencatat, lahan yang terbakar di kawasan TNTP seluas 20 ribu hektare. Kebakaran tahun ini merupakan yang terparah dan mencakup dua kabupaten, yakni Kobar dan Seruyan. Meski demikian, orangutan masih aman dari amukan api di TNTP.

Heru Rahardjo mengatakan, kebakaran lahan di TNTP terjadi setiap tahun. Tahun ini pihaknya kewalahan memadamkan api. Jumlah titik api yang terdeteksi sejak Juli, yakni 1 titik, Agustus 19 titik, September 83 titik, dan Oktober 107 titik.

”Dengan banyaknya titik api dan lokasi berhadapan dengan pantai, membuat tiupan angin semakin kencang dan membuat sebaran api meluas,” kata Heru Rahardjo, kemarin (30/10).

Dia menuturkan, lahan yang terbakar tersebar di lokasi berbeda. Wilayah yang paling parah di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) III, seperti sungai cabang, Sungai Teluk Pulai Beguruh I dan Beguruh II. Lahan itu termasuk areal gambut yang mengering. Bahkan, Sungai Perlu yang masuk Kabupaten Seruyan juga banyak terdapat titik api.

”Wilayah tersebut hanya lahan yang terdapat ilalang saja. Kemudian untuk yang hutan di wilayah padang sembilan dan itu hanya sedikit saja, kisaranya 2.000-an hektare,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, hujan yang mulai mengguyur di Kobar, cukup membantu upaya pemadaman, sehingga kebakaran tidak meluas sampai di dalam hutan yang terdapat banyak orangutan.

”Orangutan selalu kita awasi dan kebetulan di wilayah camp leakey dan pesalat tidak terbakar, sehingga orangutan aman. Di situ juga ada penjagaan, baik orang dari balai dan juga para relawan, sehingga tidak terbakar,” jelasnya.

Menurutnya, areal itu masuk kawasan peading orangutan. Jika sampai terbakar, sangat berbahaya mengingat TNTP merupakan milik dunia internasional. TNTP telah dijadikan sebagai cagar biosfir tingkat internasional, sehingga tanggung jawabnya sangat besar.

Heru menambahkan, jika ekosistem tidak dikembalikan seperti semula, hal itu akan terulang lagi. Saat ini struktur tanah mengering, seharusnya perusahaan yang berada di dekat TNTP memperhatikan aturan sebelum membuka lahan, yakni harus ada jarak 1 kilometer yang dibuat semacam sodetan, sehingga volume air tetap pada ketinggian yang standar dan areal gambut tetap basah.

”Sementara perusahaan yang dekat TNTP langsung dibuka dan tanpa memperhatikan ekosiatem yang ada. Harus ada koridor sebagai penyangga serapan air," jelas Heru.

Heru menyayangkan adanya perda yang memperbolehkan masyarakat membuka lahan dengan cara membakar dengan luas 2 hektare. ”Aturan itu harus ditinjau ulang karena setahu saya, jika masyarakat yang mengerti teknik membakar, tidak mungkin menyebar ke mana-mana. Bahkan dilakukan pada malam hari, bukan siang hari, apalagi saat angin kencang, ya jelas mudah merembet," kata Heru.

Saat kebakaran terjadi, Bupati Kobar Bambang Purwanto turut meninjau langsung. Bambang prihatin atas kebakaran tersebut. ”Di sana alat sangat minim. Hanya saja, para relawan mematikan api dengan menggunakan daun, bahkan sebagian menyemprot air dengan pelaratan seadanya,” terang Bambang.

Ke depan, pihaknya bakal lebih fokus untuk masalah kebakaran hutan. Terlebih di TNTP terdapat orangutan yang mestinya harus dilindungi. ”Kalau hutan habis, mereka secara perlahan juga habis karena hutan sebagai tempat berlindung habis ditebang dan terbakar,” tandasnya. (sla/rin/ign)


BACA JUGA

Sabtu, 07 Desember 2024 20:50

Pawai Nasi Adab Jadi Puncak Perayaan HUT Kotawaringin Barat ke-65

PANGKALAN BUN – Pawai Nasi Adab, salah satu tradisi budaya…

Jumat, 06 Desember 2024 10:10

Pemkab Kampanye Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS

PANGKALAN BUN - Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired…

Rabu, 04 Desember 2024 18:58

Dispursip Kobar Luncurkan Buku Baru untuk Perkuat Literasi di Masyarakat Kotawaringin Barat

PANGKALAN BUN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 04 Desember 2024 18:38

Dinas PUPR Kobar Akan Bangun Ring Kanal Atasi Banjir di Desa Rungun

PANGKALAN BUN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)…

Selasa, 03 Desember 2024 18:42

Pilkada Selesai, Masyarakat Kobar Diimbau Kembali ke Rutinitasnya dan Tetap Menjaga Kedamaian

PANGKALAN BUN – Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) telah menyelesaikan…

Senin, 02 Desember 2024 20:44

Sekda: Pemkab Kobar Mulai Terapkan Sistem Kearsipan Berbasis Digital

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar…

Senin, 02 Desember 2024 15:37

Desa Berbasis Green Economy jadi Masuk Proyek Pengembangan di Pemkab Kobar

PANGKALAN BUN – Dalam rangka memperkuat sektor-sektor potensial seperti pertanian,…

Senin, 02 Desember 2024 14:46

RSUD Sultan Imanuddin Terima Kunjungan Studi Banding RSUD dr. Doris Sylvanus

PANGKALAN BUN – RSUD Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun menerima…

Senin, 02 Desember 2024 14:29

Gerak Cepat Dinas PUPR Kobar Perbaiki Kerusakan Jembatan Tatas

PANGKALAN BUN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)…

Senin, 02 Desember 2024 12:58

Dispursip Kobar Kenalkan Aplikasi SIKN dan JIKN

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus berupaya…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers