SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Minggu, 31 Desember 2017 13:16
Pemerataan Kualitas Pendidikan Ala Astra Agro Lestari
BERMAIN DAN BELAJAR: Siswa sedang mempraktikkan game PIK R Matahari di lobi SMP Indah Makmur. RADAR SAMPIT

Keberadaan Astra Agro Lestari berdampak terhadap kualitas pendidikan di sekitar perusahaan. Lebih dari 35 ribu siswa merasakan manfaatnya.  Ketimpangan fasilitas pendidikan di kota dan pelosok pun terpangkas.  

SLAMET HARMOKO, Pangkalan Bun.

Atap pondok untuk tambat kelotok di pinggir sungai berderit-derit diterpa angin. Aroma tanah segar langsung menerobos indra penciuman kala rintik hujan mulai membasahi Bumi. Kelotok yang ditumpangi beberapa anak berseragam biru putih asal Desa Nangamua, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, mulai merapat ke dermaga. Di situlah para pelajar menunggu jemputan bus sekolah untuk menuju SMP Indah Makmur, sekolah swasta milik PT Gunung Sejahtera Dua Indah-Gunung Sejahtera Yoli Makmur (GSDI-GSYM) yang tergabung dalam Astra Agro Lestari. 

Selang beberapa menit, bus sekolah berwarna putih tiba. Seketika dengan wajah sumringah anak-anak itu berlari untuk menjadi yang pertama masuk ke dalam bus. Perjalanan melalui perkebunan kelapa sawit ditempuh sekitar 50 menit menuju SMP Indah Makmur di Desa Sungai Bengkuang, Kecamatan Pangkalan Banteng. 

Hari itu, Selasa (5/12) pagi, pelajar melakukan morning circle sebelum memulai pelajaran. Mereka membentuk lingkaran sesuai dengan tingkatan kelas mereka masing-masing. Nama kelas tidak menggunakan alfabet sebagai pembeda, namun memakai nama-nama pohon endemik Indonesia. Seperti meranti, ulin, dan bengkirai. 

Pengantar belajar pagi itu diisi dengan kegiatan ringan. Bagi mereka yang beragama Islam, dimanfaatkan untuk hafalan ayat-ayat Alquran. 

”Bagi mereka yang muslim mereka lebih suka menghafal Alquran,” ungkap Nur Fidiyati, Kepala SMP Indah Makmur. 

Suasana belajar mengajar di sekolah swasta yang dikelola oleh Yayasan Astra Agro Lestari tersebut tak jauh beda dengan sekolah yang ada di kota-kota besar. Padahal, sekolah ini berada di tengah perkebunan kelapa sawit yang berjarak sekitar 90 kilometer dari Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat. Juga berjarak 425 kilometer dari Palangka Raya, ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. 

SMP Indah Makmur mempunyai 204 siswa. Sekolah yang diresmikan di tahun 2011 silam ini punya fasilitas penunjang pendidikan berupa laboratorium komputer, laboratorium IPA, internet, dan perpustakaan. Ada pula fasilitas UKS, kantin sehat, serta musala yang mampu menampung lebih dari 100 siswa. 

Perempuan berkerudung ini menjelaskan, pihak sekolah berupaya mendorong siswa untuk belajar dan memanfaatkan fasilitas yang ada. Program-program berwawasan lingkungan pun diberikan untuk meningkatkan life skill dan sebagai penunjang pendidikan karakter. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain green saturday, gerakan operasi semut (sepuluh menit untuk taman), bank sampah, lomba kelas sehat, lomba toilet sehat, english zone, da’i cilik, food festival, mural dan batik, serta home visit (kunjungan ke afdeling). 

Metode pembelajaran pun menggunakan cooperative learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Suasana belajar dibuat dinamis. Siswa dapat belajar sambil duduk melingkar atau bahkan duduk di lantai. ”Intinya, senyaman mereka,” katanya. 

SMP Indah Makmur juga mengembangkan beberapa program unggulan. Antara lain, duta lingkungan, gerakan one STOP (one student one plant), PIK-R,  lomba sekolah sehat, green school,  market day, student of the year, teacher of the year program go green school. 

Puncak dari segala upaya itu, sekolah ini menjadi peraih predikat terbaik UKS dan pembinaan remaja tingkat Provinsi Kalteng. Dan melengkapi prestasinya, SMP Indah Makmur menjadi juara 1 lomba sekolah sehat tingkat nasional di tahun 2016 dengan kategori kinerja terbaik (best performance). 

Sebagai penyandang status Sekolah Sehat 2013 dan 2015 tingkat kabupaten dan Sekolah Sehat Nasional 2016, SMP Indah Makmur mengembangkan beberapa program go green school. Antara lain, tabulapot, hidroponik, pembibitan di green house, budidaya tanaman bunga, lubang resapan biopori, agen sarli (sadar lingkungan), rumah sampah, daur ulang sampah, komposting, dan grey water recycling. 

Di luar pelajaran akademis, siswa mendapatkan muatan lokal dan pengetahuan lain seperti informasi mengenai kelapa sawit yang bertujuan mengenalkan siswa proses produksi kelapa sawit dari awal sampai menghasilkan minyak. Kegiatan ini mengajak siswa ke tempat proses pembibitan, pemanenan, dan pabrik kelapa sawit. Tak hanya itu, siswa juga diberikan pemahaman pengelolaan sawit dari aspek lingkungan yang sifatnya ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

“Kita ingin mereka dapat menjelaskan kepada masyarakat bahwa sawit adalah sahabat,” terangnya. 

Tenaga pengajar di SMP Indah Makmur sebanyak 15 orang, plus tiga personel untuk pustakawati, TU, dan tukang kebun. Meski harus mengajar jauh di pedalaman, para guru yang sebagian besar berasal dari luar Kalimantan ini menikmatinya. Nur Fidiyati tak menampik bahwa kelengkapan fasilitas sekolah membuat guru nyaman dan mampu bekerja optimal. 

Masih dalam satu lokasi yang sama, PT GSDI-GSYM juga membangun SD Harapan Sejahtera. Meski memiliki dua gerbang berbeda, SD Harapan Sejahtera dan SMP Indah Makmur hanya terpisah oleh pagar teralis setinggi tak lebih dari 1,5 meter. Sama dengan SMP Indah Makmur, SD itu menjadi salah satu rujukan untuk perbandingan kualitas pendidikan oleh sekolah di sekitar perkebunan kelapa sawit. 

Yeyen Diana, warga Desa Sungai Bengkuang, Kecamatan Pangkalan Banteng, mengakui bahwa perkembangan anaknya, Zahra Fadwa Chairunissa, melaju pesat setelah mengenyam pendidikan di SD Harapan Sejahtera. 

“Ada perbedaan sebelum pindah sekolah,” ungkapnya. Perpindahan sekolah anaknya lantaran mengikuti pekerjaan suaminya sebagai sopir truk angkutan sawit. 

Selain dari nilai tugas sekolah, dia mengetahui perkembangan anaknya dari acara kunjungan para guru ke wali murid yang rutin diadakan pihak sekolah. Dalam pertemuan itu, anaknya menjadi perbincangan karena kemampuan belajarnya dan kepribadiannya. Dengan pertemuan itu juga para orang tua akan lebih memahami apa yang harus mereka lakukan di luar sekolah agar proses pendidikan terhadap anak-anak mereka berhasil. Selanjutnya para guru juga tahu bagaimana keseharian anak-anak didiknya ketika di rumah masing-masing. 

“Bisa dibilang lebih mandiri dan tidak pemalu lagi,” ujarnya. 

Yeyen lantas bercerita bahwa Zahra kini memang berbeda. Di sekolah, ia lebih aktif. Kemampuan menangkap materi pelajaran juga jauh lebih baik dibandingkan ketika awal masuk di sekolah itu, ataupun saat masih di sekolah lama. 

Hal serupa juga diutarakan Saminto, salah satu pekerja pemanen buah sawit di grup perusahaan Astra Agro Lestari itu. Sebelum memutuskan bekerja, dia sempat gamang. Meski mengaku mendapat kepastian jatah perumahan, gaji dan tanggungan kesehatan yang layak, saat itu ia belum tahu kalau perusahaan akan menyediakan fasilitas pendidikan yang jauh melebihi harapannya. 

“Namanya bekerja tentu saja untuk anak. Bagi saya yang berpendidikan rendah dan tidak memiliki harta kekayaan melimpah ya hanya pendidikan yang mampu diberikan,” katanya. 

Kepala SD Harapan Sejahtera Ade Sunarto mengatakan, pertemuan antara wali murid dengan para guru dikenal dengan istilah parenting education. Mengambil kasus yang terjadi pada Zahra, dia menilai bahwa yang paling menentukan justru keterlibatan dan peran serta orang tua di rumah. 

“Di sekolah memang diajarkan segala macam ilmu, namun ketika sang anak di rumah maka peran orang tua menjadi sangat besar untuk membantu mengembangkan dasar-dasar ilmu yang diberikan di sekolah,” katanya. 

Secara berkala, kata Ade, para guru dari sekolah binaan Yayasan Astra Agro Lestari ini menyambangi tempat tinggal orang tua murid yang berada di lingkungan kebun maupun bagi mereka yang tinggal di desa-desa sekitar perusahaan. Pertemuan biasanya digelar di lokasi yang mudah dijangkau, seperti di aula desa, posyandu atau bahkan di tanah lapang. 

Kegiatan biasa diawali dengan pemaparan dari para guru tentang isu-isu terkini yang dinilai mampu memengaruhi dunia anak-anak. Beberapa contoh aktual misalnya isu-isu seputar penyalahgunaan narkoba, internet, pornografi, dan kekerasan seksual dan juga pemahaman tentang pembatasan gadget bagi anak-anak. 

“Kita ingin para orang tua peduli dengan potensi ancaman di zaman yang semakin maju ini yang dapat membawa mereka pada perilaku negatif,” katanya. 

Sebagai pelengkap sesi pembuka ini, guru biasanya memutar beberapa video motivasi  untuk memberikan pencerahan kepada orang tua dan memberi pemahaman bahwa semua anak terlahir dengan kemampuan luar biasa. Yang perlu dilakukan tiap orang tua adalah ketelitian, kesabaran, dan keseriusan menemukan potensi yang mungkin tersembunyi dalam diri setiap anak. 

“Potensi bak mutiara berharga itu baru bisa didapat manakala orang tua mencurahkan perhatian serius terhadap perkembangan pada diri anak mereka,” tambahnya. 

Berlanjut ke sesi kelompok atau dikenal dengan tahapan konsultasi. Ade menuturkan bahwa sesi kelompok tak kalah seru dan biasanya paling dinanti oleh para orang tua murid. Para orang tua membentuk lingkaran dengan guru-guru kelas anaknya. Di bagian ini pembicaraan antara orang tua dan guru lebih mengerucut dan teknis bahkan terlihat lebih intim. Satu per satu orang tua dipersilakan mencurahkan kondisi di rumah dan meminta saran jika mengalami kesulitan saat mendampingi anak-anak belajar di rumah.

“Di sini semua bebas bercerita, namun guru juga memegang data siapa saja orang tua yang wajib diajak bicara lebih serius untuk mencari pemecahan masalah murid yang dinilai mengalami kesulitan saat belajar di kelas,” terangnya.

Sekali dalam sebulan pertemuan semacam ini mereka gelar. Pertemuan diutamakan malam hari, saat orang tua sudah selesai dengan pekerjaan masing-masing.

Para guru di kedua sekolah itu bekerja sama dengan pengurus afdeling. Afdeling adalah sebutan untuk komplek perumahan karyawan yang disiapkan perusahaan sebagai tempat tinggal.

Para guru berkeliling dari satu afdeling ke afdeling lainnya. Hingga kunjungan tersebut lebih dikenal dengan istilah KUDA, kependekan dari kunjungan afdeling, forum rutin dan interaktif tempat berkomunikasinya para guru dan orang tua.

Humas SMP Indah Makmur, Setyawan Handoko mengatakan, kegiatan parenting education itu dilakukan secara serentak dengan SD Harapan Sejahtera. Selain karena sekolahnya bersebelahan, siswa SMP sebagain besar merupakan alumni dari SD tersebut. Proses pembinaan dan juga pengawasannya bisa dilakukan bersama.

”Sekolah dituntut proaktif dengan turun ke lapangan. Selanjutnya yang tak kalah penting, kami bisa mengingatkan dan memberi pemahaman kepada para orang tua bahwa tugas sebagai pendidik yang utama justru ada di masing-masing diri orang tua. Perlu ada kerja sama antara orang tua dan guru,” katanya.

Melalui pertemuan rutin itu, orang tua akan selalu diingatkan dan diarahkan untuk bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan karakter yang ingin ditanamkan para guru.

Sebab, pembentukan karakter itu lebih utama. Anak yang memiliki karakter yang baik, akan menggunakan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh untuk kebaikan pula. Untuk mengetahui dan membentuk karakter anak, peran orang tua sangat dibutuhkan. Bahkan, dari keluargalah karakter itu terbentuk.

“Di sinilah pentingnya kunjungan afdeling,” katanya.

Orang tua tidak bisa mengandalkan guru seratus persen. Karena dari segi durasi waktu saja anak-anak lebih banyak bersama keluarga.

Guru-guru di sekolah ini semakin yakin bahwa keterlibatan dan kuatnya peran orang tua dalam pendidikan anak sangat berpengaruh signifikan. Ada perbedaan mencolok antara murid yang mendapat perhatian orang tua dan mereka yang seolah-olah dibebaskan dengan belajar sendiri.

“Dari pantauan melalui survei sederhana yang dilakukan di sekolah, anak-anak yang dekat dengan orang tuanya terbukti lebih cepat memahami materi pelajaran,” katanya.

Setelah mengikuti kegiatan pertemuan parenting education para orang tua menjadi lebih aktif membantu belajar anak-anak mereka di rumah.

“Murid kami ada yang bilang bahwa orang tuanya selalu semangat jika diminta bantuan untuk merampungkan tugas dimana bahan-bahan pembuatnya harus dicari di luar rumah, seperti kerajinan tangan ataupun tugas-tugas pengasah kreativitas anak lainnya,” tambah dia.

Sementara itu Community Development Officer (CDO) PT. GSDI-GSYM, Suryono mengatakan bahwa selain menciptakan efek psikologis pada diri anak-anak dan sebagai sarana komunikasi guru dan orang tua, kunjungan di afdeling sebenarnya juga didasari pentingnya keselarasan antara materi yang diajarkan di sekolah dan praktik di rumah. Yang dimaksud adalah materi pembentukan karakter.

Ada tujuh karakter yang berusaha ditanamkan sekolah. Yaitu, disiplin, respect, santun, amanah, wawasan luas, integritas dan tanggung jawab. Untuk menyederhanakan dan memudahkan dalam mengingat, yayasan yang menjadi penaung dari program pendidikan perusahaan menyingkatnya menjadi DR. SAWIT.

Kemudian, dia juga mengakui bahwa keberadaan sekolah-sekolah binaan ini berdampak positif kepada kinerja karyawan yang sekaligus orang tua murid. Produktivitas karyawan menjadi lebih baik karena mereka tidak cemas terhadap pendidikan anaknya, sehingga lebih fokus dalam bekerja.

”Sebagian besar karyawan yang akan bekerja di tempat kami dulunya selalu mengajukan pertanyaan utama perihal bagaimana jaminan pendidikan anak-anak mereka,” katanya.

Di sekitar perkebunan sawit PT. GSDI-GSYM, siswa dapat bersekolah mulai dari jenjang taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama (SMP). Perusahaan ini memiliki tiga sekolah binaan internal, yakni TK Tunas Harapan, SD Harapan Sejahtera, dan SMP Indah Makmur. Untuk sekolah binaan eksternal meliputi SDN 1 Nangamua, SDN 1 Umpang, SMP 2 Pangkalan Banteng, dan SMA PGRI 5 Pangkalan Banteng.

Upaya mendukung aktivitas pendidikan dilakukan dengan penyediaan 13 bus sekolah yang menjemput dan memulangkan siswa. Selain itu juga difungsikan untuk antar jemput siswa di sekitar perusahaan yang bersekolah di SMA dan SMK. Ini dilakukan supaya siswa bisa sekolah tanpa harus merepotkan orang tua.

Kepala Departemen Pendidikan PT Astra Agro Lestari Joko Subagio mengatakan, semua perusahaan perkebunan di bawah Astra Agro Lestari memiliki sekolah binaan. Tidak hanya PT GSDI-GSYM.

Pendidikan dipilih sebagai salah satu bidang kegiatan CSR karena merupakan faktor kunci untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara yang menjadi cita-cita Astra. Pilihan itu dinilai realistis mengingat rendahnya kualitas pendidikan di daerah-daerah perkebunan yang umumnya di kawasan pelosok.

“Perusahaan berkewajiban untuk menyediakan pendidikan yang bermutu untuk anak-anak karyawan dan masyarakat setempat,” katanya.

Perusahaan mendirikan Yayasan Astra Agro Lestari (YAAL) untuk mengelola seluruh sekolah di lingkungan perkebunan dengan misi meningkatkan mutu pendidikan sehingga menjadi sekolah unggul di daerah. Yayasan didukung oleh para profesional dalam bidang pendidikan yang bekerja penuh waktu dan berdedikasi penuh untuk memajukan pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah yang ada di perkebunan.

“Perusahaan mendukung sepenuhnya misi YAAL melalui penyediaan tenaga pengajar, prasarana, sarana, peralatan dan perlengkapan, anggaran operasional yang memadai,”tambahnya.

Sampai saat ini, yayasan telah memiliki 312 tempat pengasuhan anak (TPA) untuk anak usia pra sekolah, 37 taman kanak-kanak, 13 sekolah dasar (SD) dan 9 sekolah menengah pertama (SMP) yang disebut sebagai sekolah internal. Kemudian perusahaan juga melakukan pembinaan untuk sekolah disekitar perusahaan yang terdiri dari 6 TK, 126 SD, dan 45 SMP serta 17 SMA yang dikenal dengan sekolah eksternal.

“Jumlah guru yang dibina di sekolah internal mecapai 476 orang sedangkan di sekolah eksternal mencapai 1943 orang,” katanya.

Para guru hebat tersebut selalu konsisten melaksanakan program yang dicanangkan Departemen Education Astra Agro Lestari untuk membina 10.468 siswa di internal perusahaan dan 24.877 siswa di eksternal perusahaan.

Selain itu program klasik seperti beasiswa, juga masih dilaksanakan dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik. Pemberian beasiswa dianggap relevan karena dapat memotivasi penerimanya untuk lebih berprestasi.

Dengan segala pemenuhan program pendidikan itu, Astra Agro Lestari memegang teguh prinsip bahwa pendidikan bisa menyelamatkan masa depan bangsa. Tanpa pendidikan, semuanya tak mungkin bertahan. (yit)


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers