PALANGKA RAYA - Buruknya sistem drainase dan kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya drainase di Kota Palangka Raya menjadi sorotan oleh semua kalangan, terutama masyarakat dan anggota DPRD Kota Palangka Raya.
Mendengar hal tersebut, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kota Palangka Raya, Renteng mengatakan, pihaknya terus melakukan pengecekan, tak hanya reklame dan bangunan, tetapi juga pengelolaan drainase. Karena tim wasdal akan memberikan teguran kepada masyarakat, terutama para pemilik ruko yang menutup seluruh saluran drainasenya.
“Pemilik, kita minta untuk memberikan lubang kontrol yang cukup besar, agar pembersihan drainase bisa dilakukan dengan mudah,” tuturnya, Jumat (10/8).
Selama ini, lanjut Renteng, tidak sedikit warga yang menutup saluran drainase dengan cara dicor dengan semen, tentunya dengan berbagai alasan. Terutama di depan pertokoaan yang berada di pinggir jalan utama.
“Bayangkan saja, air di drainase mau lewat mana. Terlebih ketika hujan turun. Bila drainase yang tertutup pasti air akan langsung merembes keluar. kondisi ini yang mempercepat kerusakan jalan,” terangnya.
Sebab itulah kata Renteng, masyarakat untuk tidak melakukan pengecoran bagian atas drainase. Namun bagusnya menggantinya dengan besi kerawang. Tujuannya selain mempermudah perjalanan air untuk masuk ke drainase, besi kerawang juga lebih mudah untuk dibongkar pasang. Membuat langkah pembersihan jauh lebih efisien.
“Bila dilakukan pengecoran bagian atas, maka nantinya akan meninggalkan kayu yang saat lapuk dapat menyumbat jalannya air di dalam drainase,” tambahnya.
Sebut Renteng, kawasan yang menjadi perioritas pengecekan adalah kawasan rawan banjir. Seperti daerah Jalan Temanggung Tilung dan kawasan Jalan Yos Sudarso yang setiap hujan deras air selalu menggenang. (agf/vin)