PALANGKA RAYA – KejadianBanjir yang terjadi di sejumlah kawasan di Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu, sebagian besar diduga akibat tidak mampunya saluran drainase untuk menampung dan mengalirkan air hujan yang turun dengan intensitas tinggi. Kondisi itu semakin diperparah dengan drainase yang mengalami pendangkalan akibat lumpur dan sampah.
Agar situasi tersebut tidak terulang lagi, kini Pemerintah Kota Palangka Raya sudah membuat tim pengendalian banjir, yang terdiri dari petugas gabungan Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, BNPB, dan Dinas Damkar Kota Palangka Raya.
”Saat ini tim pengendalian bajir itu sudah bergerak membersihkan saluran drainase sejak 9-15 Maret 2019 mendatang. Saat ini juga kita sedang memfokuskan pembersihan di wilayah Jalan Temenggung Tilung yang memang kerap tergenag,” ucap Plt Kepala Dinas PUPR Kota Palangka Raya, Albert Tombak, Minggu (10/3).
Selama beberapa hari ini lanjutnya, sudah 3-4 truk sampah yang berhasil diangkut dari sejumlah saluran drainase di perkotaan. Bahkan diperkirakan masih banyak lagi sampah ataupun lumpur yang ada di saluran drainase itu.
”Hari pertama sudah ada dua truk yang mengangkut sampah ataupun lumpur dari saluran drainase itu, dan sepertinya masih banyak lagi sampah dan lumpur yang ada. Itu yang mengakibatkan luapan,” terangnya.
Albert juga mengimbau kepada masyarakat, agar bersama-sama menjaga saluran drainase supaya tidak mendangkal dan tersumbat akibat sampah. Karena partisipasi masyarakat dimulai dari lingkungannya.
"Kami mengajak, mari kita sama-sama menjaga kebersihan drainase ini. Jangan buang sampah di saluran drainase. Karena kalau turun hujan, bisa menyumbat aliran air, akibatnya banjir seperti yang sering terjadi. Jadi mulailah membersihkan saluran drainase yang ada di lingkungan rumah sendiri,” pungkasnya.(agf/gus)