PANGKALAN BANTENG - Setelah hilangnya Dinie Prasetyani, praktis pelayanan kebidanan di Desa Penyombaan Kecamatan Arut Utara terganggu. Masyarakat yang tinggal di kawasan yang terbilang pedalaman harus mengandalkan pelayanan kesehatan dari Puskesmas Sambi.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kobar dr Fachrudin mengakui bahwa pelayanan kebidanan di kawasan pedalaman sangat dibutuhkan.
“Dinkes langsung instruksikan dari Puskesmas Sambi sebagai induk pelayanan kesehatan untuk back up karena Peyombaan termasuk wilayah kerja mereka,” ujarnya, Senin (11/9) siang.
Terkait penempatan tenaga kesehatan pengganti Dinie, dinkes masih menyusun perencanaan. Selain itu juga akan dilakukan perekrutan tenaga kontrak daerah (TKD) untuk penempatan di lokasi tersebut.
”Bukan yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) tapi dari TKD saja, sudah kita rencanakan itu dan siap kami rapatkan dengan kepala dinas,” tambahnya.
Menurutnya, rencana perekrutan TKD tidak bisa dilakukan secara serampangan karena berhubungan dengan anggaran. Pasalnya, dana untuk TKD tahun 2017 sudah sepenuhnya terpakai.
”Kalau Dinie kan ASN, jadi gaji langsung oleh pemerintah dan tidak membebani dinkes. Kalau TKD kita yang tanggung, namun meski demikian secepatnya kita urus, karena Penyombaan ini termasuk pedalaman dan pelayanan kesehatan menjadi salah satu perhatian serius,” pungkasnya. (sla/yit)