SAMPIT— Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ini ditetapkan sebagai salah satu daerah pengembangan budidaya perikanan tambak, diantaranya tambak ikan Bandeng dan udang Windu atau Tiger Shrimp. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil perekonomian masyarakat, khususnya di wilayah selatan.
Bupati Kotim Supian Hadi saat panen bersama udang tersebut menyampaikan, hal ini merupakan salah satu potensi baru di bidang perikanan yang dapat dikembangkan. Sebab kedepannya, dapat mengangkat perekonomian masyarakat, terlebih udang-udang ini dapat dikirim sampai ke luar daerah dan luar negeri.
”Hal ini membuktikan jika bidang budidaya perikanan di Kotim serius digarap, hingga hasilnya akan sangat maksimal. Hal ini pasti akan dapat membantu perekonomian masyarakat,” ujarnya, Senin (9/10) kemarin.
Panen bersama udang windu tersebut dilakukan oleh kelompok tambak Mekar Abadi, yang diketuai Saban di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit. Kelompok tambak ini juga binaan dari Dinas Perikanan Kotim. Tercatat, di Desa Lempuyang ada luasan tambak mencapai kurang lebih 661,2 hektare.
Selama 2017 ini tambak udang yang dikelola ini sudah dua kali panen. Padat tebar untuk setiap hektarenya sekitar 100 ribu ekor. Telah mencapai produksi 500-600 kilogram dengan ukuran panjang udang 30-40 per kilogramnya.
”Cukup luar biasa hal ini, dan patut dicontoh serta dikembangkan lagi di daerah lain terutama di kawasan selatan yang memang konsentrasi dengan produksi perikanan,” tambah Supian Hadi.
Sementara itu Saban mangatakan, selama ini pihaknya masih keterbatasan akses jalan produksi. Minimnya jembatan dan ketersediaan listrik juga menjadi kendala. Dirinya pun berharap agar pemerintah dapat mempermudah akses jalan mereka menuju lokasi tambak ikan tersebut.
”Semoga pemerintah dapat membantu kekurangan dan kendala yang kami alami saat ini. Sebab untuk akses jalan dan listrik sangat mendukung untuk budidaya udang ini,”tandasnya. (dc/gus)