PALANGKA RAYA – Keterlambatan pengadaan barang dan jasa tahun 2017 diharapkan tidak terulang tahun ini. Sebab, keterlambatan itu berpengaruh besar terhadap serapan anggaran.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pembangunan (Bappedalitbang) Kalteng Yuren S Bahat mengharapkan, penyerapan anggaran Pemerintah Provinsi Kalteng tahun ini lebih maksimal. Semua jajaran pemerintah agar lebih giat memenuhi target yang sudah ditentukan.
”Pada 2017 lalu, pelaksanaan pengadaan barang dan jasa ini agak terlambat, sehingga daya serap anggaran di lingkungan pemerintah provinsi dirasa masih kurang maksimal,” kata Kepala Bappedalitbang Kalteng Yuren S Bahat.
Masalah tahun lalu, lanjutnya, harus dicermati satuan organisasi perangkat daerah (SOPD). Melihat penetapan APBD tahun ini, tentu lebih cepat dari sebelumnya, sehingga ini bisa dimanfaatkan untuk percepatan pengadaan barang dan jasa.
”Untuk anggaran tahun ini cepat penetapannya. Jadi, ini bisa dimanfaatkan untuk pengadaan. Kalau dari awal bisa cepat, serapan di akhir triwulan bisa besar juga,” ucapnya.
Selain pelaksanaan pengadaan barang jasa, Yuren menuturkan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran juga harus menjadi perhatian, karena kalau tidak dilakukan monitoring dan evaluasi, tidak akan mungkin pelaksanaan anggaran tersebut berjalan maksimal.
Namun, tetap saja kuncinya kembali ke instansi masing-masing dalam menjalankan program di lingkupnya. Jangan sampai pos anggaran di masing-masing SOPD tidak terserap maksimal lantaran kurang tindak lanjut.
”Sekarang tinggal SOPD saja bergerak. Anggaran sudah siap, tinggal pelaksanaannya saja. Memang sudah ada dinas yang mulai pendaftaran lelang, tapi kami harapkan semua bisa mengikuti,” tandasnya. (sho/ign)