SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bertekad meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan. Salah satunya dengan mengusulkan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) seperti layaknya rumah sakit daerah.
Kepala Dinas Kesehatan Kotim Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, hal itu penting bagi puskesmas untuk kelancaran operasionalnya. Dengan demikian, akan berdampak terhadap efisiensi dan pelayanan kepada masyarakat.
”Memang, kami harapkan selain rumah sakit, puskesmas ke depan BLUD, yang mana pendapatan fungsionalnya langsung dapat dimanfaatkan dan ada keleluasaan lainnya. Misalnya, puskesmas membutuhkan perbaikan sarana dan prasarana, puskesmas dapat menggunakan pendapatan fungsionalnya untuk itu,” kata Faisal, Senin (26/2).
Dikatakan Faisal, pihaknya sudah melakukan studi ke beberapa puskesmas di daerah lain yang sudah menjadi BLUD. Puskesmas yang melaksanakan BLUD kinerjanya lebih efisien, karena dapat merespons cepat segala kebutuhan puskesmas.
”Misal, kalau memerlukan tenaga kontrak, mereka langsung bisa mengangkat tenaga kontrak dengan dana BLUD-nya saat itu juga. Kalau Dinkes harus melalui pencairan,” katanya.
Melihat potensi yang ada saat ini, sejumlah puskesmas yang ada dinilai mampu menjadi BLUD. Terutama bagi puskesmas di perkotaan. Selain itu, puskesmas dengan pendapatan tinggi yang berada di luar kota juga dinilai layak.
Hal tersebut disampaikan Faisal usai kegiatan Pertemuan Sosialisasi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Kotawaringin Timur 2018. Terkait kegiatan itu, Faisal berharap dana BOK yang digelontorkan untuk puskesmas di Kotim dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Tahun ini Kotim memperoleh dana BOK dengan besaran Rp 12, 5 miliar. Nominal ini terbesar kedua di Kalteng setelah Kabupaten Kapuas. Dana ini akan dibagi ke 21 puskesmas sesuai kebutuhan masing-masing. (oes/ign)