PALANGKA RAYA – Warga Jalan Rindang Banua Kota Palangka Raya digegerkan penemuan mayat bayi di Sungai Kahayan, Minggu (1/4). Bayi laki-laki itu diduga hasil hubungan gelap dan diperkirakan sudah dua hari berada di dalam air hingga muncul ke permukaan.
Diduga bayi tersebut dibunuh sebelum dibuang. Pasalnya, berdasarkan pemeriksaan tim medis, ada bekas tangan di mulut bayi. Bayi itu juga dalam kondisi hidup saat dilahirkan. Tali pusarnya masih ada.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar mengatakan jenazah bayi itu pertama kali ditemukan Imis, warga Jalan Rindang Banua. Awalnya mayar itu dikira boneka. Namun, karena aroma busuk menyengat, Imis memeriksa bayi yang sebelumnya dikira boneka itu.
Timbul tak bisa memastikan lokasi bayi itu dibuang, karena bisa saja terbawa arus dari Kabupaten Katingan maupun Gunung Mas (Gumas), karena sunyai itu masih satu aliran.
”Kami masih melakukan penyelidikan, namun indikasinya ada unsur kesengajaan dibuang di sungai. Apabila kasus ini terungkap dan orang tuanya ditangkap, besar kemungkinan kena Undang-Undang tentang Perlindungan Anak dan Pembunuhan Berencana,” tegasnya.
Timbul menuturkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. ”Kami masih memperkirakan jarak pembuangan bayi hingga ditemukan. Kami akan coba menanyakan warga, sebab arus sungai lagi deras,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, kondisi bayi sangat memprihatinkan. Di bagian kepala ada benturan. Selain itu, di punggung bayi ada bekas luka dan bekapan tangan orang dewasa di mulutnya.
”Masih kami dalami. Semoga bisa terungkap dan pelaku diamankan sesegera mungkin,” katanya.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya Ricka Brillianty mengatakan, bayi itu memiliki panjang 40,5 sentimeter dan lahir cukup bulan atau memang sudah masa kelahirannya. Kondisi bayi mengalami pembusukan lanjutan. (daq/vin/ign)