PALANGKA RAYA – Perbuatan ED benar-benar keterlaluan. Dia tega memperkosa anak tirinya yang masih berusia 12 tahun. Ironisnya, aksi bejat itu dilakukan bersama temannya. Sang bocah tak kuasa melawan karena seluruh keluarganya, termasuk dirinya, diancam akan dibunuh.
Perbuatan ED baru terbongkar setelah korban mengungkap peristiwa tragis yang dialaminya setelah ditanya pihak keluarga, hingga akhirnya sampai ke telinga ayah kandung korban, AG. Korban dan ayah kandungnya kemudian melapor ke Polres Palangka Raya, Minggu (27/12).
Paman korban, YD, menuturkan, korban sehari-hari diasuh ibunya yang menikah dengan ED, sementara ayah kandung korban berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Karena lama tak berkomunikasi, AG pun menghubungi sanak saudara dan menanyakan kabar anaknya.
Dalam obrolan itu, kata YD, terungkap korban kabur dari rumah dan tidak diketahui keberadaanya. Karena khawatir, AG kemudian ke Palangka Raya dan langsung menanyakan keberadaan anak kandungnya ke mantan istrinya. Saat itu korban diketahui berada di Pahandut Seberang.
Saat diinterogasi, korban akhirnya membongkar kelakuan bejat ayah tirinya itu, yang disebut-sebut juga sebagai bandar sabu besar di wilayah Kota Palangka Raya. ”(Awalnya) dia nggak ngaku karena takut akan dibunuh ayah tirinya. Kami tahu dari tante korban dan setelah ditanya kepada korban diakuinya. Lebih sedihnya, saat ditanya ke ibunya, ternyata korban ada cerita, tetapi karena diancam, maka tertutup rapat,” kata YD, mendampingi korban dan AG melapor.
Berdasarkan pengakuan korban, lanjutnya, pemerkosaan itu terjadi di sebuah barak pada Oktober lalu. ”Atas perlakuan itu, kami melapor dan disarankan melakukan visum. Semoga pelaku bisa tertangkap,” katanya.
Sementara itu, kepada petugas, korban mengatakan, pemerkosaan terhadapnya terjadi malam hari. Saat itu ibunya sedang berkerja dan belum pulang. Ayah tirinya mengancam akan membunuh ibu dan keluarga serta dirinya apabila mengungkap pemerkosaan itu.
”Jam 12 malam dan teman ayah juga memperkosa saya. Makanya, karena alasan itulah saya sempat kabur dari rumah,” katanya yang masih terlihat shock.
Pantauan Radar Palangka, laporan tersebut diterima petugas kepolisian dan langsung mengarahkan korban ke rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani visum. Kasus itu masih dalam penyelidikan dan proses lanjut kepolisian. ”Masih lidik. Senin akan dilaporkan ke PPA untuk tidak lanjut,” kata salah seorang petugas. (daq/ign)