SAMPIT – Kecelakaan maut pada momen Hari Raya Idul Fitri dan setelahnya, merenggut tiga nyawa sekaligus. Pasangan suami istri, Ramba Guna (42) dan Eltae (36), tewas setelah sepeda motornya menghantam mobil, Minggu (17/6). Dua hari sebelumnya, di lokasi berbeda, Jumat (15/6), Prima Jayani (19) tewas menabrak pohon.
Informasi yang dihimpun Radar Sampit, kecelakaan yang merenggut nyawa pasutri yang sama-sama pegawai negeri sipil (PNS) itu terjadi di Jalan Tjilik Riwut Km 94, Desa Pundu, sekitar pukul 16.00 WIB.
Kasat Lantas Polres Kotim AKP Yudha Setiawan mengatakan, peristiwa itu berawal saat mobil travel abu-abu metalik dengan nomor polisi KH 1314 FK yang dikemudikan Mabdul Basith (35), melaju dari arah Palangka Raya menuju Sampit. Saat melintas di lokasi kejadian dengan kondisi jalan menanjak, mobil itu memasuki jalur berlawanan.
Nahasnya, dari arah sebaliknya, meluncur Ramba Guna membonceng Eltae. Ramba tak menyangka di arah depannya ada mobil yang masuk jalur berlawanan. Pria itu tak sempat menghindar. Motornya langsung menghantam mobil bagian kanan depan. Dia dan istrinya terpental ke aspal jalan.
Luka berat yang dialami pasutri tersebut, membuat keduanya tak mampu bertahan. Sementara pengemudi mobil hanya mengalami luka ringan.
”Pengendara motor meninggal dunia di TKP, sedangkan istrinya meninggal dalam perawatan di Puskesmas Desa Pundu,” ujar Yudha, Senin (18/6).
Nasib malang juga menimpa Prima Jayani (19) dua hari sebelumnya. Pemuda itu tewas setelah motornya menabrak pohon palm di jalan poros Desa Sumber Makmur, Kecamatan Parenggean, Kotim, sekitar pukul 02.00 WIB.
Kapolsek Parenggean AKP Donny Bayu Anggoro mengatakan, saat kejadian, warga di sekitar TKP mendengar suara keras seperti petasan. Sejumlah warga mencoba mencari sumber suara di jalan. Namun, kondisi jalan lengang, tak ada satu orang pun yang memaikan petasan seperti dikira warga.
Paginya, sekitar pukul 06.00 WIB, warga baru mengetahui suara keras di dini hari itu berasal dari kecelakaan tunggal yang dialami Prima Jayani.
”Dari keterengan kakek korban, korban berangkat dari rumahnya di Desa Sumber Makmur menuju Desa Karang Sari karena ingin mencari sinyal telepon. Korban berangkat sendirian menggunakan motor tanpa dilengkapi nomor polisi,” katanya.
Kejadian itu dilaporkan warga ke polisi setelah warga menemukan Prima Jayani yang terkapar tak bernyawa. Pemuda itu diduga mengalami luka berat pada bagian wajahnya dan patah tulang lengan kiri.
”Korban baru saja tamat sekolah. Jenazahnya sudah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan. Kejadian itu diketahui warga saat hendak salat Idul Fitri,” ujar Donny. (sir/ign)